Home Kesehatan Sumsel Catat 2.000 Kasus Hewan Gigitan Rabies Sepanjang 2020

Sumsel Catat 2.000 Kasus Hewan Gigitan Rabies Sepanjang 2020

Palembang, Gatra.com - Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat 2.000 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) sepanjang 2020. Karena itu, pemerintah provinsi setempat pada tahun ini gencar melakukan vaksinasi kepada HPR tersebut secara rutin.

“Sepanjang 2020 ada dua ribu kasus gigitan hewan peliharaan masing-masing digigit anjing, kucing atau kera. Dari jumlah kasus tersebut belum ada korban meninggal. Itu tak lain karena gencarnya vaksinasi rabies yang telah kita lakukan,” ujar Gubernur Sumsel, Herman Deru di Palembang, Sabtu (9/10).

Berdasarkan data pada pelaksanaan vaksinasi HPR yang digelar pada 2020 lalu tercatat sebanyak 23.712 ekor. Selanjutnya pada 30 September 2021 sebanyak 2.059 ekor hewan yang mendapatkan pelayanan dari Rumah Sakit Hewan (RSH) setempat.

Pada momen memperingati hari rabies sedunia atau World Rabies Day, ia meminta keterlibatan aktif dari jajaran pemerintah kabupaten dan kota di wilayahnya untuk tetap fokus pada pencegahan dan pengendalian rabies melalui vaksinasi HPR secara rutin.

Menurutnya, pada momen kali ini diharapkan agar keberadaan hewan yang berpotensi menyebarkan penyakit rabies untuk diberikan perhatian khusus. Karena itu, dalam pelaksanaan di lapangan tak cukup hanya mengandalkan tenaga dokter hewan semata, tapi juga butuh keterlibatan masyarakat pemilik hewan atau kalangan sukarelawan peduli hewan.

“Kita (Pemprov Sumsel) siap memfasilitasi. Tujuannya agar kesadaran masyarakat semakin tinggi akan bahayanya penyakit rabies yang ditularkan hewan peliharaan,” katanya.

Pemerintah provinsi setempat memohon dukungan dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melakukan renovasi terhadap keberadaan RSH) yang ada di Bumi Sriwijaya, mengingat keberadaanya sangat dibutuhkan.

“Kami mohon dukungan pak menteri agar keberadaan rumah sakit hewan itu bis dimanfaatkan dengan maksimal oleh para penggemar pemeliharaan hewan di Sumsel yang jumlahnya cukup banyak,” ujarnya.

Dalam peringatan puncak World Rabies Day kali ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga mencanangkan Indonesia bebas rabies pada 2030 mendatan. Hal tersebut sejalan dengan target global yang diprakarsai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) dan Global Alliance for Rabies Control (GARC).

“Kita satukan tekad bersama untuk berantas rabies dengan program pemberantasan rabies secara bertahap di seluruh Indonesia pada 2030 mendatang,” ujarnya.

Dijelaskan, penyakit rabies merupakan masalah kesehatan bersama di Indonesia dan mengajak semua kalangan termasuk jajaran pemerintah daerah bersama masyarakat guna terlibat langsung dalam program pengendaliannya dengan mengedepankan implementasi One Health.

“Tahun ini Indonesia dipercaya untuk memimpin G20, implementasi One Health adalah salah satu komponen penting kepemimpinan Indonesia,” katanya.

1474