Home Ekonomi Sandiaga Susah Akses Internet di Bantul, Wisatawan Dibolehkan Masuk Pakai Kartu Vaksin

Sandiaga Susah Akses Internet di Bantul, Wisatawan Dibolehkan Masuk Pakai Kartu Vaksin

Bantul, Gatra.com - Kesulitan mengakses internet di desa wisata Mangunan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta pemasangan jaringan internet diprioritaskan. 
 
"Tadi saya mengalami sendiri saat mengakses PeduliLindungi. Hanya muter-muter terus sampai pusing dan panas handphone saya," kata Sandiaga di objek wisata Kaki Langit, Mangunan, Bantul, Minggu sore (10/10). 
 
Sandiaga berkata sudah berkomunikasi dengan penyedia jaringan internet dan lokasi itu dijanjikan bakal disurvei beberapa hari ke depan. Karena kondisi internet itu, Sandiaga juga memberikan diskresi agar Dinas Pariwisata DIY bisa menerapkan kartu vaksinasi Covid-19 sebagai syarat masuk pemgunjung ke objek wisata.
 
"Diskresi ini bisa diterapkan oleh Dinas Pariwisata ke daerah-daerah yang minim sinyal seperti ini. Uji coba pembukaan (wisata) bisa menerapkan diskresi kepada pengunjung dengan kartu vaksin. Kita tidak ingin bikin ribut," lanjut Sandiaga.
 
Menurutnya, jaringan internet yang stabil dan lancar di kawasan wisata Mangunan harus segera diprioritaskan. Pasalnya kawasan Mangunan termasuk 50 desa terbaik dan destinasi unggulan yang menopang destinasi wisata super prioritas. 
 
Dalam kunjungan ke Mangunan, Sandiaga singgah di objek wisata Wana Batu dan Pinus Asri sebelum ke Kaki Langit. Ia melihat keberhasilan desa wisata Mangunan menjadi unggulan DIY tak lepas dari perhatian Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X yang memberi perhatian khusus dengan membangun jalan. 
 
Dampaknya, kata dia, desa wisata ini meningkatkan partisipasi masyarakat yang antusias membuka berbagai usaha mikro hingga akhirnya menghadirkan lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat. 
 
"Tingginya partisipasi masyarakat itu kunci dalam majunya sebuah objek wisata. Di sini selain mengandalkan daya tarik alam, sekarang juga mulai merambah daya tarik budaya," lanjut Sandi. 
 
Ketua Koperasi Notowono Mangunan, Purwo Harsono, bercerita bahwa blank spot di Mangunan juga dikeluhkan pengelola. 
 
"Kami menyambut baik dengan diskresi yang diberikan Pak Menteri tadi. Dalam kondisi kedaruratan ini, satu solusi yang harus diambil daripada ribut terus dengan pengunjung yang fakatnya memiliki kartu vaksin. Kebijakan ini menguntungkan semua pihak," katanya. 
 
Mangunan menjadi salah satu tujuan wisata di DIY yang diujicoba untuk dibuka. Ipong, panggilan Purwo, mengatakan lima objek wisata di Mangunan mengantongi sertifikat CHSE, tapi baru tiga lokasi yang dibuka.
 
"Lima objek itu yaitu Puncak Becici, Lintang Sewu, Pinur Asri, Seribu batu, dan Pinus Pengger. Dua yang belum dibuka yaitu Puncak Becici dan Lintang Sewu," katanya.
851