Labuhanbatu, Gatra.com - Permasalahan sampah di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), membuat gerah Bupati Labuhanbatu, H Erik Adtrada Ritonga. Untuk mengatasi sampah yang berserakan di sudut-sudut kota, bupati mengundang unsur dinas terkait hingga para camat.

 

Pelaksana tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Labuhanbatu, Rajid Yuliawan menyampaikan, pada tahap awal, akan ada 24 wilayah tingkat desa/kelurahan dibangunkan depo yang berfungsi sebagai tempat penampungan sampah sementara sebelum menuju tempat pembuangan akhir. Dari depo yang tersedia nantinya dijemput truk-truk sampah untuk dibawa ke TPA.

 

"Pola penanganannya, sampah di permukiman diangkut oleh becak sampah sampai ke lorong-lorong yang tidak mungkin dicapai truk sampah," terang 

 

Lanjutnya, Bupati Erik juga memerintahkan kepada Camat Rantau Utara dan Camat Rantau Selatan untuk mencari tanah seluas minimal 6x12 meter sebagai pilot project depo sampah. Bukan itu saja, dukungan masyarakat untuk menjaga kebersihan. Ada juga bantuan CSR untuk mengatasi sampah di sana.

 

"Masyarakat juga nantinya akan dikenakan retribusi sampah Rp20.000 setiap bulannya. Kemudian akan mengajukan teknologi pengolahan sampah ke Kemen PUPR," katanya.