Home Ekonomi Ini Dia 10 Tanda Perusahaan Butuh Inovasi Teknologi Digital

Ini Dia 10 Tanda Perusahaan Butuh Inovasi Teknologi Digital

Jakarta, Gatra.com- Inovasi menjadi salah satu elemen kunci yang terus menjadi penentu mendasar kesuksesan sebuah bisnis. Bukan sebuah buzzword trendi tanpa makna, tetapi sebuah langkah bijak untuk menjadikan perusahaan terus berdaya saing di kondisi medan yang sarat kompetisi.

“Dengan berinovasi, perusahaan secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas produk dan kinerja pekerja. Namun, challenge terbesar adalah kemampuan untuk bisa mengenali saat perusahaan membutuhkan sebuah inovasi atau, lebih parahnya, sudah kehilangan semangat berinovasi,” ujar Managing Partner, GK - Plug and Play, Wesley Harjono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/10).

Menurut Wesley, benang merah dari perusahaan-perusahaan yang berinovasi dengan tepat adalah adanya budaya kerja yang innovation-minded. Sehingga manajemen pun berpedoman pada pola pikir evidence-based solutions untuk memecahkan isu yang tengah dihadapi.

"Peran kami di GK - Plug and Play adalah tidak hanya menjadi mitra yang memudahkan proses inovasi tersebut, tetapi juga memberikan rekomendasi perusahaan rintisan (startup) yang memiliki kapabilitas untuk mewujudkan inovasi dalam pipeline perusahaan”.

Nah beberapa tanda penting bahwa perusahaan membutuhkan inovasi adalah berikut ini:

1. Angka pemasukan mengalami penurunan

Sebagai pemain kuat di pasar yang telah menyediakan produk dan layanan bertahun-tahun tidak menjamin masa depan perusahaan. Tentunya tantangan eksternal selalu ada, baik itu berupa kompetitor atau pun isu lainnya.

Jika perusahaan mengalami penurunan penjualan dan alasannya tidak diketahui, maka inovasi dapat menjadi salah satu jalan keluar yang patut dipertimbangkan.

2. Kompetitor terus mencetak prestasi

Pasar yang penuh dengan kompetitor tidak akan menjadi masalah ketika pangsa pasar perusahaan masih tetap bertahan tinggi. Tetapi awasi persaingan dengan jeli karena meningkatnya persaingan merupakan ancaman besar.

Hanya dengan identifikasi isu, kemudian hadirkan inovasi, maka perusahaan dapat menonjol di tengah persaingan.

3. Strategi pemasaran sudah ketinggalan jaman

Bukan hanya produk dan layanan saja yang perlu inovasi, tetapi ada beberapa faktor lainnya. Strategi pemasaran dan periklanan lama membutuhkan pembaharuan terpadu.

Metode terbaik dalam menjalankan taktik pemasaran sangat bergantung pada tren dan kondisi pasar. Adaptasi metode pemasaran baru juga merupakan salah satu manifestasi inovasi dalam bidang pemasaran yang patut dipertimbangkan.

4. Teknologi sudah kadaluarsa

Jika teknologi yang digunakan saat ini sudah ketinggalan jaman atau malah memperlambat kinerja perusahaan, maka invonasi teknologi merupakan salah satu langkah yang patut dipertimbangkan oleh para decision maker.

GK - Plug And Play memiliki jaringan perusahaan rintisan (startup) dari segala bidang dan dengan kemampuan untuk membantu memperlancar proses inovasi dalam perusahaan.

5. Revenue perusahaan stagnan

Jika grafik kinerja pemasukan perusahaan tahunan tidak bertumbuh atau bahkan mengalami penurunan, maka manajemen perlu mengambil langkah untuk mengidentifikasi isu yang tengah dihadapi.

Inovasi adalah proses yang berkelanjutan, baik bisnis lama atau baru, multinational company atau lokal, bisnis perlu inovasi untuk terus memecahkan masalah yang dihadapi.

6. Ide cemerlang bentrok dengan kekakuan perusahaan

Banyak perusahaan yang cenderung konservatif dalam hal perubahan, dan yang sering terjadi adalah perusahaan berlebihan menyusun kebijakan, tujuan, aturan, dan pedoman perusahaan.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa tujuan dari kebijakan dan peraturan itu memanglah penting untuk keberlanjutan sebuah bisnis perusahaan.

Namun, sering kali yang terjadi adalah terlalu banyak perusahaan yang kehilangan ide-ide brilian dan inovatif hanya karena struktur yang terlalu ketat atau birokrasi yang kaku.

7. Berpola pikir “Inovasi Datang Dari Atas”

Tentu para pemimpin perusahaan seharusnya inovatif, atau paling tidak mereka inovatif saat perusahaan pertama kali didirikan. Namun, bila budaya inovasi hanya datang dari atas, itu bukanlah sebuah inovasi ataupun sebuah budaya.

Budaya inovasi seharusnya dilakukan dalam sehari-hari dan menjadi pilar utama dalam perusahaan, dari bawah ke atas. Inovasi bisa datang dari klien, tim teknis, tim marketing ataupun dari HR. Perusahaan yang inovatif adalah saat semua karyawan memberikan kontribusi didalamnya.

8. Aspirasi karyawan tidak diindahkan

Karyawan bisa menjadi sumber terbaik untuk ide-ide baru yang inovatif dan bermanfaat bagi organisasi. Sayangnya, banyak sekali dari mereka sulit menyampaikan ide-ide ini.

Oleh sebab itu, perlu menciptakan sebuah sarana untuk mendengar saran dan ide baru karyawan. Tidak hanya mendengar, tetapi juga ditindaklanjuti dan dihargai sangatlah penting untuk menghasilkan sebuah kolaborasi yang harmonis antara perusahaan dan karyawan.

9. Perusahaan memiliki tingkat turnover yang luar biasa tinggi

Ketika budaya perusahaan menurun, maka kreativitas adalah salah satu hal pertama yang harus dilakukan. Karyawan yang baik resign adalah hal kedua.

Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa organisasi dengan budaya perusahaan yang kuat mengalami tingkat kreativitas dan inovasi yang jauh lebih tinggi. Demikian juga dengan karyawan yang terlibat dan berkontribusi dalam proses kreativitas perusahaan, mereka akan merasa lebih bersemangat bekerja dalam perusahaan dan dihargai. Sehingga tingkat turnover rendah.

10. Tidak memiliki sosok pemimpin yang terus dorong inovasi

Bila di dalam sebuah perusahaan sulit menemukan sosok pemimpin yang mendorong inovasi, mungkin perlu mulai mencari sosok tersebut. Rasa takut akan kegagalan dapat berdampak negatif pada perusahaan, karena ini akan menghalangi kemauan dan kemampuan karyawan Anda untuk menjadi kreatif, mencoba metode baru atau berbagi ide-ide out of the box.

Menghilangkan rasa takut akan kegagalan dan mengambil pelajaran penting dari sebuah proses kerja adalah kunci inovasi. Jika inovasi penting bagi keberhasilan perusahaan, maka penting untuk berinvestasi dalam perekrutan Chief Innovation Officer yang berpengalaman.

Chief Innovation Officer yang baik akan memiliki kredibilitas, keterampilan komunikasi yang luar biasa dan menginjili pentingnya budaya perusahaan yang baik, mampu menumbuhkan kreativitas dan kolaborasi, menjembatani kesenjangan antara semua departemen, dan akan berani dan menginspirasi saat mendorong perubahan.

678