Home Gaya Hidup Praktik Keseimbangan Kehidupan Kerja, Komitmen Terbaik Johnson & Johnson Indonesia

Praktik Keseimbangan Kehidupan Kerja, Komitmen Terbaik Johnson & Johnson Indonesia

Jakarta, Gatra.com – PT Johnson & Johnson Indonesia (Johnson & Johnson Indonesia) berkomitmen mendukung keseimbangan kehidupan-bekerja (work-life balance) dalam era kenormalan baru di tengah pandemi yang telah berjalan di tahun kedua ini. Sesuai dengan kredo perusahaan yang dikenal sebagai Employer of Choice, seluruh karyawan Johnson & Johnson Indonesia senantiasa memberikan dukungan bagi lingkungan kerja dan kesehatan bagi perusahaan, terutama fisik dan mental.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh JobStreet pada Oktober 2020 di Indonesia, sebanyak 86% pekerja di penjuru negeri mengalami imbas dari pandemi COVID-19. Sementara itu, hasil survei juga menunjukkan kualitas kehidupan para pekerja menurun drastis selama masa pandemi, ditandai oleh sebesar 33% pekerja merasa tidak lagi bahagia dengan situasi pekerjaannya, meski mempunyai pekerjaan di saat pandemi.

Salah satu faktor yang memengaruhi ketidakpuasan tersebut adalah kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH). Di mana beberapa perusahaan berusaha untuk beradaptasi dengan segala bentuk penyesuaian baru yang terjadi di tengah pandemi seperti dengan pembatasan aktivitas sosial, fluktuasi ekonomi, dan kinerja industri dalam lingkup yang lebih besar.

Perusahaan yang melakukan penyesuaian lebih cepat dan lebih awal dapat segera bertindak dalam menanggapi kondisi karyawan yang sedang stres atau burnout. Upaya adaptasi yang dilakukan antara lain melalui pengaturan ulang jam kerja karyawan yang lebih fleksibel, baik bagi mereka yang harus bekerja dari rumah ataupun dari kantor, pemberian apresiasi kepada karyawan agar mereka menyadari bahwa pekerjaannya dihargai, serta pemberlakuan program kesehatan mental berupa konseling dengan tenaga profesional atau self-help content.

Komitmen Johnson & Johnson Indonesia terhadap kesejahteraan karyawan telah berlangsung selama tiga dekade, sejak Johnson & Johnson Family of Companies memperkenalkan program promosi kesehatan pada tahun 1979. Johnson & Johnson Indonesia secara konsisten terus membuktikan dirinya dalam peningkatan kesejahteraan karyawannya, terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini.

Hal itu dimulai dengan memberlakukan WFH sejak pertama kali Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi global serta membantu para karyawan selama masa transisi bekerja dari rumah. Beberapa bentuk dukungan Johnson & Johnson Indonesia terhadap karyawannya dengan menyediakan perlengkapan untuk bekerja dari rumah berupa peralatan home office untuk memaksimalkan kinerja para karyawan, menyediakan perlengkapan agar dapat berolahraga dari rumah, hingga hotline untuk berkonsultasi dengan psikolog.

“Sangat penting bagi kami di Johnson & Johnson Indonesia untuk menomorsatukan kesehatan fisik dan mental karyawan pada masa pandemi. SDM adalah aset utama perusahaan yang harus dijaga. Hal ini sesuai dengan kredo perusahaan yang menempatkan karyawan sebagai salah satu prioritas utama,” ujar Country Leader of Communications & Public Affairs Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yheanne dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (15/10).

Memberikan Dampak Positif Bagi Masyarakat

Selama lebih dari 75 tahun, kredo dan nilai-nilai yang dimiliki Johnson & Johnson selaku perusahaan global telah membantu meningkatkan standar peran bisnis dalam masyarakat dan menguraikan tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat di seluruh dunia.

Berbicara tentang Corporate Social Responsibility (CSR) di Johnson & Johnson, tentu tidak lepas dari peran dan fungsi dari Johnson & Johnson Global Community Impact (GCI). GCI memiliki prinsip bahwa setiap orang, di manapun berada harus memiliki akses terhadap layanan kesehatan dasar yang berkualitas.

Berbagai inisiatif GCI di seluruh dunia (termasuk Indonesia) berfokus pada tiga hal. Pertama, mendirikan dan mengembangkan Pusat Inovasi Tenaga Kesehatan (Centre for Health Worker Innovation). Kedua, melibatkan karyawan dalam tujuan kebaikan perusahaan. Terakhir, memberikan bantuan dalam aksi tanggap darurat bencana untuk membantu dalam situasi krisis.

Di Indonesia, terdapat sejumlah program yang didanai GCI dan bekerja sama dengan sejumlah mitra, di antaranya:

1. Program Bidan Delima bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang telah berlangsung selama lebih dari 15 tahun.

2. Program Saving Lives at Birth bekerja sama dengan Project HOPE yang tahun ini telah memasuki tahap ketiga di wilayah Provinsi Jawa Tengah – setelah dua tahap sebelumnya dilaksanakan di wilayah Provinsi Banten.

3. Program Pembiayaan Pendidikan bagi Perawat bekerja sama dengan DANAdidik sejak tahun 2019. Program pembiayaan ini bertujuan untuk memberi manfaat bagi 2.000 mahasiswa keperawatan di Indonesia.

4. Program berupa Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial untuk Tenaga Kesehatan Garis Depan dalam Bencana Alam bekerja sama dengan Save the Children Indonesia.

Program berikutnya berlokasi di wilayah Provinsi Jawa Timur dan merupakan inisiatif kesehatan mental berbasis komunitas yang juga dikenal sebagai Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat untuk Deteksi Dini dan Reintegrasi Skizofrenia (Community Health Empowerment for Early-Detecting and Reintegrating of Schizophrenia / CHEERS).

Program itu bertujuan untuk memperkuat sistem dukungan komunitas untuk hasil klinis yang lebih baik dari pasien skizofrenia. Program berbasis komunitas yang didanai oleh Johnson & Johnson Global Community Impact ini dikelola oleh Lentera di bawah Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU).

742