Kudus, Gatra.com - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bersama pemerintah kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah menghelat festival Kopi Muria. Gelaran ini sebagai kampanye kopi lokal dan langka menggeber laju ekonomi pelaku usaha yang sempat tersungkur didepak pagebluk.
Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, festival ini digelar di kawasan wisata Pijar Park, Desa Kajar, Kecamatan Dawe selama dua hari 16-17 Oktober, dan diharapkan dapat membangkitkan ekonomi masyarakat yang sebelumnya terdampak Covid-19.
"Dengan adanya ini, semoga dapat meningkatkan pelaku UMKM, khususnya kopi dan produk turunannya di Kabupaten Kudus," ujarnya selepas membuka festival Kopi Muria, Sabtu (16/10).
Festival yang digelar dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat ini, memperlombakan tiga kategori yakni cup testers, latte art, dan manual brewing. Ada sebanyak 50 peserta dari berbagai daerah yang mengikuti festival tersebut. Menurut Hartopo di kawasan Dawe terdapat banyak potensi yang perlu dipromosikan, tak terkecuali Kopi Muria.
"Semuanya mulai hanya dari roasting hingga berkembang dengan banyaknya barista di Dawe ini. Tentunya banyak studi banding dari luar-luar. Sehingga luar biasa barista di daerah Dawe maupun Kudus ini. Untuk rasa meracik kopi, saya kira tak perlu ditanya lagi, barista di Kudus sangat mumpuni skillnya dan sangat menguasai kecanggihan peralatan," ungkapnya.
Kedepan Bupati berharap melalui acara ini dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar. Selain itu juga memajukan potensi wisata yang ada di kawasan Pegunungan Muria.
