Home Kesehatan Fasilitas Penyediaan Air Minum Tercemar Bakteri di Karanganyar

Fasilitas Penyediaan Air Minum Tercemar Bakteri di Karanganyar

Karanganyar, Gatra.com - Sebanyak 49 persen sumber air minum dan sanitasi yang dikelola kelompok di Kabupaten Karanganyar, tercemar bakteri berbahaya. Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar mengujinya 154 sampel.

Hasil itu diungkapkan Kabid Kesmas DKK Karanganyar, Nuk Suwarni usai mendampingi advokasi pengawasan kualitas air minum bagi kelompok pengelola sistem penyediaan air minum dan sanitasi (KPSPAMS) ‘menuju akses air minum aman’ di Taman Sari Karanganyar, Senin (18/10). 

Nur menjelaskan bahwa sampel yang diuji tim sanitarian di lab DKK menunjukkan pula konsentrasi besi dan kesadahan tinggi sebanyak 26 persen. Artinya, 26 persen sumber berkandungan kimia serta 49 persen tercemar bakteri, tidak memenuhi syarat (TMS) untuk dikonsumsi. Meski, 81 persen menunjukkan baik secara fisik seperti tidak berasa, berbau dan berwarna.

“KPSPAM ini sebutan sekarang. Cikal bakal dulunya Pamsimas. Kelompok yang menyediakan air minum dan konsumsi lainnya bersumber mata air alami dan lainnya. Nah, perlu ada upaya internal dalam pengawasannya,” katanya.

Sebanyak 154 sampel tersebut diambil sanitarian dari 147 desa, 141 diantaranya milik kelompok dan enam lainnya milik pemerintah desa. Ada beberapa sampel yang diuji ulang.

Nuk mengatakan KPSPAMS mengujikan sampel air minimal sekali setahun. Tujuannya agar Dinas Kesehatan dan instansi terkait memberikan penanganan terpadu demi mewujudkan konsumsi aman air minum. Hal ini selangkah lebih maju dari konsumsi air bersih. Upaya penanganan seperti pemberian klorin untuk membasmi bakteri dan mengganti jaringan penyalur air yang rusak.

“Disarankan pula tampungan air ditutup. Jangan terbuka. Sebab tampungan air yang terbuka, potensial tercemar karena paparan benda masuk di dalamnya,” katanya.

Ia mengatakan, pemerintah tidak memberikan subsidi uji sampel air. Menurutnya, biaya relatif murah yakni Rp40 ribu yang bisa ditanggung secara kolektif penggunanya.

Sementara itu Kepala DKK Karanganyar, Purwati mengatakan konsumsi air bersih dan aman menentukan derajat kesehatan masyarakat. Ia mendorong KPSPAMS rutin memeriksakan airnya ke lab secara berkala. Yakni tiga bulan sekali untuk paparan zat kimia dan bakteriologi.

1280