Home Ekonomi Libatkan Milenial, Tamara HKTI Tak Ingin Koperasi Dikelola secara Tradisional

Libatkan Milenial, Tamara HKTI Tak Ingin Koperasi Dikelola secara Tradisional

Solo, Gatra.com – Koperasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Tani Makmur Rakyat Sejahtera (Tamara) menilai saat ini banyak koperasi di Indonesia yang beroperasional secara tradisional. Padahal potensi koperasi amat besar jika dikembangkan secara modern.

”Sebenarnya masih banyak manajemen koperasi yang belum menggunakan sistem modern dan masih tradisional,” kata Ketua Koperasi HKTI Tamara, Ananda Mustajab Latif, saat ditemui di Solo, Rabu (20/10).

Untuk itu, Koperasi HKTI Tamara akan lebih melibatkan generasi milenial untuk mengelola koperasi ini. Generasi muda akan diajak terlibat dalam berjualan dan didukung permodalan berupa produk.

”Generasi milenial ini bisa melakukan konsolidasi dengan komunitasnya mengingat potensi di daerahnya. Sehingga akan terwujud petani milenial. Begitupun UMKM harus dikenalkan dengan digitalisasi,” ucapnya.

Dengan demikian, akan ada efek ekonomi untuk mendorong masyarakat, khususnya anggota, dalam meningkatkan kesejahteraannya.

”Apalagi di masa pandemi ini banyak yang menganggur. Makanya HKTI melalui koperasi Tamara ini melakukan inovasi dengan membuat jaringan-jaringan di daerah, salah satunya di Solo,” katanya.

Koperasi HKTI Tamara di daerah sudah dikembangkan di beberapa daerah, seperti Lampung, Palembang, Jawa Barat, Jakarta, dan Kalimantan.

”Potensi yang dikembangkan di daerah pun berbeda-beda. Ada pertanian padi, jagung, dan lainnya. Sehingga penanganannya juga berbeda-beda,” katanya.

Sementara itu, Ketua Koperasi HKTI Tamara Solo, Raja Al-Kautsar mengatakan, dirinya sebagai generasi milenial ingin turut menyejahterakan petani. Dengan begitu, petani terbantu memperoleh peluang ekonomi di masa pandemi ini.

Menurut Raja, saat ini cara berbisnis sudah banyak berubah, yakni dari sistem offline ke sistem online.

“Tantangannya yakni bagaimana produk para petani ini bisa sampai ke pasar atau off taker tanpa kesulitan teknologi. Ini tugas kami di koperasi sebagai jembatan,” katanya.

1766