Home Gaya Hidup Sejuknya Kolam Hijau di Selatan Ibu Kota

Sejuknya Kolam Hijau di Selatan Ibu Kota

Bogor, Gatra.com– Berendam sambil menghirup udara tanpa polusi, dapat menjadi salah satu solusi untuk menghilangkan rasa jenuh dan lelah dari aktivitas keseharian. Lokasinya pun tidak jauh, khususnya bagi warga Jakarta, apalagi Bogor, bisa menjadi alternatif tujuan wisata. Waktu tempuh sekitar 1,5 jam kalau berangkat dari Jakarta, via jalan tol dari titik Taman Mini, atau sekitar 50 kilometer.

Kalau dari Bogor, membutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan jarak tempuh sekitar 27 km, lewat jalan tol. Tapi ini tergantung dengan waktu mengunjunginya, hari kerja atau akhir pekan akan sangat berpengaruh. “Tempatnya lumayan dekat, harga masuk cukup murah, warung makannya punya harga bersahabat. Kita lebih suka kalau hari kerja, tidak terlalu padat. Ini juga datang sama saudara dari jauh yang besok udah harus pulang,” kata Dimas saat mengunjungi Curug Leuwi Hejo di Gunung Pancar Sentul, Bogor, Jawa Barat, (13/10).

Bagi yang menggunakan jalan tol Jagorawi, arahkan kendaraan untuk keluar di ruas Sentul Selatan, nanti akan melintasi jalan MH Thamrin, Sentul City. Lanjutkan perjalanan hingga melewati taman wisata Jungle Land, ketemu pertigaan, belok kiri dan ikuti saja jalur tersebut hingga ke tujuan. Pengendara harus hati-hati karena jalannya tidak lebar, dan banyak penduduk menyeberang jalan.

Pemandangan lahan persawahan berundak di kawasan obyek wisata Curug Leuwi Hejo Sentul,  Bogor, Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)
Pemandangan lahan persawahan berundak di kawasan obyek wisata Curug Leuwi Hejo Sentul, Bogor,
Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)

Pemandangannya cukup asri setelah melewati beberapa perkampungan, ada persawahan, bukit, hingga perkebunan. Kondisi jalanannya terdapat beberapa titik tikungan tajam, dan tanjakan curam, sangat disarankan menggunakan gigi persneling atau transmisi rendah. Tidak usah takut nyasar, papan penunjuk arah selalu menemani di sepanjang jalan, termasuk rumah makan, dan obyek-obyek wisata lainnya.

Selain Leuwi Hejo, ada beberapa pilihan obyek wisata yang bisa dikunjungi pada jalur ini, Jalan Wangoon, seperti Hutan Sentul, Leuwi Kunten, Tumbuhhejo Campground, Curug Parahyangan, Goa Agung Garunggang, Curug Leuwi Asih, Curug Tumbu Hejo, Curug Goa Cimacan, Curug Barong, dan masih banyak lagi.

Setelah menempuh 18 kilometer dari pintu Sentul Selatan, pada sisi kanan jalan, tampak gerbang dan pos pembelian tiket masuk curug Leuwi Hejo. Pengunjung cukup membayar 30 ribu rupiah per-orang, dan 20 ribu rupiah untuk kendaraan roda empat dengan parkir yang luas. Di sekitar area parkir terdapat deretan warung makan, kios baju, dan tempat bilas-toilet.

Area parkir kendaraan dan deretan kios di kawasan obyek wisata Curug Leuwi Hejo Sentul,  Bogor,  Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)
Area parkir kendaraan dan deretan kios di kawasan obyek wisata Curug Leuwi Hejo Sentul,  Bogor,  
Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto) 

Biasanya, begitu selesai parkir kendaraan, pemandu atau tour guide lokal akan menyamperi pengunjung, menawarkan jasanya. Biaya pemandu cukup bervariasi, dari 50 ribu rupiah hingga 150 ribu, tergantung rencana kegiatan dan tawar-menawarnya. Mereka juga bersedia membawa tas pundak, seandainya ada pengunjung yang kelelahan saat trekking.

Dengan banyaknya obyek wisata yang dibuka, secara langsung maupun tidak langsung, membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sana. Salah satunya seperti jasa guide atau pemadu wisata. “Jadi guide sejak bulan agustus, selama ini bekerja di ladang. Karena liat kakak saya kerja di bidang wisata, sebagai guide juga, jadi pengen ikut. Saya belajar cara bicara dengan para tamu, dan cara melayani. Menjadi pemandu lebih lumayan penghasilannya, lebih tinggi dari pekerja ladang,” kata Zaelani seorang pemandu wisata.

Zaelani, salah satu pemandu wisata di Curug Leuwi Hejo  Sentul, Bogor, Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)
Zaelani, salah satu pemandu wisata di Curug Leuwi Hejo  Sentul, Bogor, Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)

Pria lulusan SMA dari Cibadak ini merasakan penambahan penghasilan yang cukup lumayan, walaupun jumlahnya tidak tentu, tergantung jumlah pengunjung. Akhir pekan, seperti Sabtu, ia mengaku bisa meraup rejeki sekitar 300 ribu dan 500 ribu rupiah pada minggunya. Pada hari kerja, harus cukup puas di angka 50 – 100 ribu rupiah. Total pendapatannya dalam sebulan mencapai kurang-lebih 2,5 juta rupiah, hanya dari pemandu wisatawan. Waktu kerja mengikuti jam operasional, dari pukul 7 pagi hingga 5 sore.

“Temen-temen banyak juga yang berminat jadi guide. Perlu mental yang baik, berani ngomong sama tamu, kalau malu-malu susah. Saya juga pernah jadi guide turis asal korea, dikasih 200 ribu. Ada pengunjung yg datang buat liat-liat doang terus pulang .... yang trekking terus mandi juga ada,” ungkap pemandu berumur 22 tahun itu. Cita-citanya ke depan ingin membuka warung sembako, dan tetap menjadi guide dengan inovasi menawarkan jasanya melalui media sosial.

Jembatan curug Leuwi Hejo di Gunung Pancar Sentul, Bogor, Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)
Jembatan curug Leuwi Hejo di Gunung Pancar Sentul, Bogor, Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)

Dari lahan parkir, petualangan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju air terjun sekitar 30 – 45 menit, perhitungan waktu tersebut sudah termasuk dengan swafoto. Pemandangan bukit dan lahan persawahan berundak seperti subak di sebelah kiri jalan dapat dinikmati saat menuju curug. Ada juga restoran yang berdiri di bibir lembah persawahan. Samar-samar suara deru air mulai terdengar ketika menuruni tangga, dan kemudian harus menyeberangi jembatan beton sekitar 15 meter.

Beberapa warung makan menawarkan lokasi sudut pemandangan, seperti pinggir sungai, dan ada juga yang berada ketinggian seperti rumah panggung di bibir tebing. Kedai-kedai tersebut dapat menjadi pilihan pengunjung untuk bersantap sekaligus menjadi base camp. Rata-rata mereka mempunyai fasilitas toilet yang bisa dipakai juga sebagai ruang bilas. Harga makanan dan minuman juga beragam, juga ramah kantong. Pengunjung bisa memesan pesanan khusus nasi bancakan beralas daun pisang buat rombongan, biasanya dipesan beberapa hari sebelumnya.

Wisatawan sedang bermain di pinggir aliran sungai Curug Leuwi Hejo Sentul, Bogor, Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)
Wisatawan sedang bermain di pinggir aliran sungai Curug Leuwi Hejo Sentul, Bogor,
Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)

Dilihat dari atas, para pengunjung sangat menikmati bermain air di beberapa titik aliran. Karena memang tempatnya cukup luas, dari mulai lokasi air terjun hingga ke beberapa titik aliran sungai. Tempat yang bisa digunakan berenang bahkan loncat dari tebing berada di sekitar air terjun, di sana ada spanduk informasi kedalaman air yang hijau itu, kurang-lebih 7 meter.

Curug Leuwi Hejo di Gunung Pancar Sentul, Bogor, Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)
Curug Leuwi Hejo di Gunung Pancar Sentul, Bogor, Jawa Barat. (GATRA/Jongki Handianto)

Beberapa tempat lainnya hanya buat berendam, sambil bermain tumpuk batu atau berswafoto dengan latar belakang pemandangan indah Leuwi Hejo yang masih asri. Pengelola telah memasang tali dan balok kayu untuk mempermudah pengunjung saat melintasi batu-batu menuju air terjun, walaupun tetap harus hati-hati karena licin. Waktu yang pas untuk memotret pemandangan curug agar lebih maksimal yaitu antara jam 14.30 hingga 16.00, dengan catatan tidak mendung lho. Jelang 5 sore, seiring jari-jari tangan-kaki sudah keriput, menandakan saatnya pulang meninggalkan Curug Leuwi Hejo nan sejuk dan hijau.


Teks dan Foto: Jongki Handianto