Home Kesehatan Tertua di Kota Tegal, Begini Reaksi Lansia 102 Tahun Setelah Divaksin Dua Dosis

Tertua di Kota Tegal, Begini Reaksi Lansia 102 Tahun Setelah Divaksin Dua Dosis

Tegal, Gatra.com- Tarmi boleh jadi merupakan manusia tertua di Kota Tegal, Jawa Tengah. Lansia berusia 102 tahun itu disuntik vaksin dosis kedua, Kamis (21/10). Usai divaksin, tak ada keluhan yang dirasakan kendati usainya sudah satu abad lebih.

Tarmi yang merupakan warga RT 01 RW 01 Kelurahan Kalinyamat Wetan, Kecamatan Tegal Selatan itu menjalani vaksinasi dosis kedua di rumahnya. Sebelum disuntik vaksin oleh petugas puskesmas, perempuan yang biasa dipanggil mbah Tarmi itu menjalani skrining terlebih dahulu.

Saat dicek, kondisi tensi darah Tarmi sempat mencapai 160-170 sehingga diminta untuk istirahat terlebih dahulu selama sekitar 15 menit. Baru setelah beristirahat, tensinya turun menjadi 140/80 sehingga sudah bisa divaksin.

"Tadi mbah Tarmi ini sempat mencuci dulu sebelum vaksin, mungkin karena kelelahan jadi tensinya naik. Setelah istirahat dan ditensi ulang, tadi sudah bisa divaksin dosis dua," ujar dokter Puskesmas Bandung, Wienda Dida Prihandani.

Wienda mengatakan, Tarmi sebelumnya sudah disuntik vaksin dosis pertama pada 17 September dengan jenis vaksin sinovac. Saat itu, Tarmi harus lebih dulu melewati 10 kali proses skrining. "Waktu dosis satu itu skrining sampai 10 kali. Kalau yang dosis dua, baru sekali screening ini langsung bisa divaksin," ujarnya.

Wienda menyebut tidak ada keluhan yang dirasakan Tarmi setelah divaksin, baik saat penyuntikan dosis pertama maupun kedua. Kendati demikian, pemantauan kondisi kesehatannya akan tetap dilakukan.

"Kita juga memberikan paracetamol dan vitamin untuk jaga-jaga barang kali nanti demam. Mbah Tarmi ini termasuk jarang memeriksakan kesehatannya. Kalau untuk usia 102 tahun, kondisinya terbilang luar biasa. Masih kuat jalan dan beraktivitas," ujarnya.

Hal itu dibenarkan mBah Tarmi. Dia mengaku tak merasakan keluhan apa-apa usai divaksin. "Katanya kan ada yang habis divaksin itu pusing atau gimana, saya enggak. Biasa saja," tuturnya dalam bahasa Jawa.

Sehari-hari Tarmi berjualan jajanan di TPQ yang berada di depan rumahnya. Penghasilannya Rp25 - 30 ribu sekali jualan dari pukul 10.00 - 16.00 WIB. "Sejak tahun 1999 saya jualan. Dulunya saya pembatik. Terus pensiun, jualan jajanan," ujar Tarmi yang memiliki satu cucu dan satu cicit itu.

Camat Tegal Selatan Sartono mengatakan, Tarmi merupakan lansia tertua yang sudah divaksin lengkap di Kota Tegal. "Mudah-mudahan nanti ini membawa keberkahan, kesehatan bagi mbah Tarmi," katanya.

Menurut Sartono, vaksinasi dengan sasaran lansia dan pra lansia di Kecamatan Tegal Selatan sudah mencapai 100 persen. Capaian itu diharapkan bisa menuntaskan cakupan vaksinasi di Kota Tegal, sehingga status PPKM Level 1 bisa dipertahankan.

"Salah satu indikator PPKM adalah capaian vaksinasi lansia, jadi ini untuk mendukung penuntasan program vaksinasi, khususnya lansia dan pra lansia," katanya.

1120