Pati, Gatra.com – Petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, merasa was-was menjelang musim tanam (MT) 1 tahun ini. Mereka khawatir bakal terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi, seperti 10 tahun ke belakang. 

Ketua Serikat Petani Pati (SPP), Kamelan, meminta, agar persoalan langkanya pupuk bersubsidi bisa dipecahkan oleh pemerintah. Misalnya, mempersiapkan ketersediaan pupuk dan mengatur distribusi. 

"Kelangkaan pupuk subsidi pada masa tanam November–Desember, sedikitnya sudah 10 selalu berulang. Ini harus menjadi perhatian," ujarnya, Kamis (21/10). 

Mendekati MT 1, lanjutnya, biasanya pupuk bersubsidi di tingkat pengecer tidak tersedia. Adanya hanyalah pupuk nonsubsidi yang harganya terpaut hingga 300% dibandingkan pupuk bersubsidi. Jelas keadaan yang seperti ini, sangat memberatkan para petani. 

"Padahal pemupukan pada masa tanam, merupakan fase penting untuk mendongkrak produksi tanaman padi. Jika pupuk langka atau sulit, pemupukan jadinya mundur. Kalau mundur tidak bagus untuk pertumbuhan dan peranakan tanaman padi,"ungkap Kamelan.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Teguh Bandang Waluyo, menyerukan agar tidak terjadi kembali kelangkaan pupuk bersubsidi tidak terjadi seperti di tahun ini. Ia pun meminta instansi terkait untuk mempersiapkan dan mengatur distribusi pupuk bersubsidi, agar tidak terjadi kelangkaan. 

"Jangan sampai terjadi kelangkaan di saat petani ini sedang membutuhkan," katanya.