Blitar, Gatra.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyambangi makam Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Pada Kamis malam, sekitar pukul 23:00 WIB. Ziaran Nadiem juga di dampingi oleh cucu Soekarno, Puti Guntur Soekarno dan Wali Kota Blitar, Santoso.

Ziarah ke Makam Proklamator RI tersebut dikatakan Nadiem menjadi penutup kegiatan napak tilas ziarah ke tokoh bangsa, dimana sebelumnya Nadiem juga berkesempatan menyambangi Makam Pendiri NU, Hasyim Asy'ari dan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid.

"Sejarah Indonesia dan sejarah pendidikan Indonesia itu luar biasa dalamnya, dan luar biasa panjangnya. Sejarah ini pun tentunya erat dengan pendidikan," kata Nadiem saat ditemui paska ziarah di Blitar, Jawa Timur, Kamis (21/10).

Kaitan pendidikan dengan napak tilasnya ini, disebut Nadiem, dilatar belakangi oleh para tokoh bangsa tersebut nyatanya punya kaitan erat dengan kultur pendidikan. Seperti Soekarno, Presiden pertama Indonesia ini pun punya kaitan erat dengan pendidikan.

"Ayahnya bung Karno pun seorang guru dan sebenarnya lahirnya negara ini dari anak seorang guru. Itu cukup luar biasa sebagai suatu simbol," ujar Nadiem.

Sementara itu, Puti Soekarno menambahkan bahwa kunjungan ziarah yang dilakukan Nadiem memang sangat kental nuansa kesejarahan. Terutama bagaimana posisi pendidikan dalam sejarah terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Pendidikan kita harus membentuk karakter bangsa dan jati diri bangsa kita. Dan bung Karno mengimpikan bangsa Indonesia memiliki jati diri yang kuat," jelas Puti

"Jadi bagaimana anak-anak kita ini memiliki karakter, ini punya benang merah kesejarahan, semoga ini menjadi semangat kepada anak didik kita, dan guru bahwa Indonesia ada karena sejarah yang sangat panjang," imbuhnya.