Home Kesehatan Antisipasi Klaster PTM, Disdikbud Batal Tambah Kuota Siswa

Antisipasi Klaster PTM, Disdikbud Batal Tambah Kuota Siswa

Sukoharjo, Gatra.com - Rencana penambahan kuota siswa SD dan SMP untuk mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) maupun PTM terbatas di sekolah-sekolah di Sukoharjo gagal dilakukan. Sebab, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo memutuskan tidak jadi menambah kuota siswa.

Kabid Pendidikan SMP Disdikbud Sukoharjo, Warsini, mengatakan, pembatalan penambahan kuota siswa ini mengantisipasi munculnya klaster Covid-19 seperti yang terjadi di Solo dan Klaten beberapa waktu terakhir. Menyusul kondisi itu, Disdikbud Sukoharjo lantas melakukan evaluasi. 

Warsini mengaku, awalnya, setelah adanya penurunan level PPKM ini dinas akan menambah jumlah siswa yang berpartisipasi menjadi 50 persen dari total siswa di setiap SMP. Namun untuk mengantisipasi adanya klaster PTM, sehingga tetap 30 persen.

"Karena di Solo ada klaster PTM, kami kemudian mengubah strategi. Jadi jumlah siswa SMP yang mengikuti PTM tetap mengacu aturan lama yaitu 30 persen dari total siswa di setiap sekolah," katanya Jum'at (22/10).

Sementara itu, Kabid Pendidikan SD Disdikbud Sukoharjo, Budiarti menyampaikan, secara umum upaya antisipasi munculnya klaster Covid-19 saat PTM di tingkat SD sama dengan SMP. Hanya, untuk saat ini Bidang Pendidikan SD tengah pengajuan untuk vaksinasi siswa SD yang sudah memenuhi syarat minimal usia menerima vaksinasi.

Saat ini Disdikbud Sukoharjo sedang dalam tahap untuk mendata siswa SD yang akan disasar untuk menerima vaksin. 

"Teknisnya kami serahkan ke Dinkes Sukoharjo karena mereka vaksinatornya. Tapi kami saat ini masih mendata yang usia 12 tahun. Saat ini yang sudah masuk usia tersebut kan kelas V dan VI. Jadi kami akan mengutamakan itu dulu. Untuk sisa kelas lainnya kami menunggu rekomendasi," tandasnya

1108