Home Ekonomi Pandemi Ubah Model Bisnis Startup Kesehatan ke Arah B2B

Pandemi Ubah Model Bisnis Startup Kesehatan ke Arah B2B

Jakarta, Gatra.com - Pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia hampir dua tahun belakangan telah mengubah pola bisnis beberapa startup dalam negeri. Saat ini, model bisnis startup yang tadinya banyak bergelut di Bussiness to Consumer (B2C) mulai menunjukkan perubahan ke arah menjadi Bussines to Bussines (B2B).

Peluang ini dirasakan utamanya para pelaku sektor startup pada bidang kesehatan. Salah satunya, perubahan model bisnis juga dilakukan Startup Teknologi Kesehatan, SehatQ, yang mulai mengembangkan bisnis ke arah korporasi atau B2B. Chief Commercial Officer, SehatQ, Andrew Sulistya mengaku perubahan arah ke arah B2B merupakan langkah yang tepat di masa pandemi.

"Kalau kita lihat, selama pandemi banyak perusahaan yang menaikan anggaran mereka untuk Healtcare. Tentu ini adalah peluang bagi para startup teknologi kesehatan, untuk menawarkan layanan kesehatan yang terjangkau untuk korporasi," kata Andrew, Sabtu (23/10).

Fenomena ini, tentu menjadi peluang bagi startup teknologi kesehatan untuk menjalin kerjasama kepada pihak korporasi. Utamanya, sambung Andrew, bagi Startup seperti SehatQ, yang diklaimnya sudah mampu mengakuisisi B2C dengan baik. Sehingga, portofolio tersebut tentu akan berguna untuk berakselerasi di model B2B.

"Untuk B2C, traffic SehatQ mencapai 27 juta sesi per bulan. Dengan modal data pengunjung yang tinggi ini, kami ingin mengembangkan bisnis dengan menyediakan berbagai layanan untuk perusahaan," tegasnya.

Andrew menambahkan, pihaknya pun sudah menyiapkan  beberapa paket layanan kesehatan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Untuk itu, SehatQ mematok target di akhir 2022, untuk bisa bekerjasama dengan lebih dari 200 perusahaan di Tanah Air dengan target penambahan membership hingga lebih 30.000 orang.

"Kami menargetkan hingga akhir 2022, jumlah rekanan apotek dan Fasyankes bisa mencapai lebih dari 1,500 partner," pungkasnya.

393