Home Hukum Aparat Bertindak, TPNPB-OPM Berteriak-teriak

Aparat Bertindak, TPNPB-OPM Berteriak-teriak

Pegunungan Bintang, Gatra.com- Aparat keamanan bertindak tegas terhadap kelompok yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Serangkaian serangan udara terukur dilancarkan ke markas TPNPB-OPM di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.

Mendapat tindakan tegas dari aparat setelah mereka melakukan serangan ke Kiwirok, membakar berbagai fasilitas pemerintah, membakar Puskesmas, dan menyebabkan seorang perawat atau petugas laboratorium setempat tewas, TPNPB-OPM mulai berteriak-teriak. Menurut mereka serangan aparat keamanan menyebabkan ratusan orang mengungsi.

Mereka mengatakan, manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM menerima laporan resmi dari Kiwirok bahwa ribuan masyarakat civil orang asli Papua telah mengungsi ke hutan-hutan. "Karena kampung-kampung mereka dibombardir pasukan TNI-Polri," kata Sebby Sambom, juru bicara TPNPB-OPM.

"Dalam laporan ini menyebutkan bahwa masyarakat civil orang asli Papua yang mengunsi ke hutan hidup menderita karena kekurangan makanan. Dan juga pengobatan bagi mereka yang sakit. Karena itu, kami serukan kepada semua pihak agar segera melakukan tindakan mendesak (urgent action) untuk kemanusiaan," kata Sebby.

Sementara itu, pihak TNI-Polri membantah telah memborbardir rumah penduduk di Kiwirok. Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menegaskan anggota TNI-Polri tidak ada yang membakar rumah warga di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

”Tidak benar anggota TNI maupun Polri melakukan pembakaran rumah warga seperti yang beredar di media sosial. Sebab, selama ini yang melakukan adalah kelompok sipil bersenjata (KSB) dengan membakar dan merusak berbagai fasilitas di Kiwirok,” katanya seperti dilansir dari Antara di Jayapura.

Dia mengakui, dari laporan yang diterima sejak pertengahan September, penyerangan terhadap warga sipil yang dilakukan KSB pimpinan Lamek Alipki Taplo, membakar dan merusak berbagai bangunan di Kiwirok. Seorang warga sipil yang merupakan petugas kesehatan yang seharusnya dilindungi malah dianiaya hingga tewas.

Izak Pangemanan menyatakan, selain di Kiwirok kelompok itu juga melakukan hal serupa di Okhika. Di kedua distrik itu, sudah tidak ada lagi warga sipil, terutama non penduduk asli. ”Mereka sudah dievakuasi ke Jayapura dan Oksibil termasuk guru,” ujar Izak Pangemanan.

Menurut dia, foto-foto yang beredar menggambarkan pembakaran di Kiwirok itu sengaja diedarkan kelompok yang tidak bertanggung jawab. Sebab, situasi di wilayah itu saat ini dalam keadaan kondusif. ”Saya sudah cek ke Kiwirok dan saat ini dilaporkan kondusif,” tegasnya.

24423