Home Internasional Moderna: Suntikan COVID-19 Dosis Rendah Efektif Anak Usia 6 - 11 Tahun

Moderna: Suntikan COVID-19 Dosis Rendah Efektif Anak Usia 6 - 11 Tahun

Washington, D.C, Gatra.com – Produsen obat Moderna Amerika Serikat mengatakan pada Senin bahwa dosis rendah vaksin COVID-19, masih aman dan tampaknya bekerja pada anak berusia 6 hingga 11 tahun. Pernyataan itu diungkapkan ketika pabrikan tersebut bergabung dengan saingannya, Pfizer memperluas jangkauan suntikan kepada anak-anak.

Reuters, Selasa (26/10) melaporkan, dosis vaksin Pfizer ukuran anak-anak lebih cocok digunakan secara luas. Pihaknya sedang menjalani evaluasi dilakukan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) untuk anak-anak di kelompok usia yang hampir sama, antara 5 hingga 11. Selain itu vaksinya dapat tersedia pada awal November. Vaksin sudah diizinkan bagi siapa pun yang berusia 12 tahun ke atas.

Pihak Moderna belum mendapatkan lampu hijau untuk digunakan kepada anak remaja karena vaksin tersebut masih akan dipelajari penggunaan dosisnya yang lebih rendah pada anak-anak.

Dalam studi, para peneliti melakukan uji coba dua suntikan untuk anak-anak berusia 6 hingga 11 tahun, yang diberikan dalam jangka waktu satu bulan, yang masing-masing mengandung setengah dosis bagi orang dewasa. 

Moderna dalam rilis berita menyebut hasil awal menunjukkan bahwa anak-anak yang telah divaksinasi itu dapat mengembangkan antibodi penangkal virus yang serupa dengan tingkat yang dihasilkan orang dewasa muda, setelah suntikan kekuatan penuh.

Penelitian ini melibatkan 4.753 anak usia 6 hingga 11 tahun yang telah mendapat vaksin atau suntikan dummy. Moderna mengatakan bahwa seperti orang dewasa, anak-anak yang divaksinasi memiliki efek samping termasuk kelelahan, sakit kepala, demam dan nyeri setelah disuntik.

Penelitian ini belum mendeteksi temuan efek samping yang sangat langka, seperti peradangan jantung yang kadang-kadang terjadi setelah vaksin Moderna atau Pfizer, yang kebanyakan terjadi pada pria muda.

Moderna tidak merilis rincian lebih lanjut dan belum menyerahkan datanya ke jurnal ilmiah, namun mengatakan pihaknya berencana untuk membagikan hasil sementara itu kepada FDA dan regulator global segera. 

Studi masih berlangsung, dan perusahaan tidak dapat menghitung efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi pada anak-anak, kecuali ada kasus COVID-19 yang cukup untuk membandingkan tingkat antara peserta yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi.

FDA juga belum memutuskan aplikasi perusahaan untuk memperluas vaksinasi bagi anak usia 12 sampai 17 tahun, meskipun beberapa negara telah melakukan suntikan Moderna untuk remaja.

AS diperkirakan akan mulai memvaksinasi anak-anak di bawah 12 tahun sekitar bulan depan, jika FDA menghapus dosis rendah vaksin Pfizer untuk anak berusia 5 hingga 11 tahun. 

Pfizer melaporkan minggu lalu bahwa dosis anak-anak terbukti hampir 91 persen efektif dalam mencegah gejala COVID-19 pada kelompok usia tersebut, bahkan terhadap varian delta yang penularannya menyebar luas.

Penasihat FDA akan mempertimbangkan bukti Pfizer dalam pertemuan publik pada Selasa. Jika agensi mengizinkan suntikan anak-anak Pfizer, maka Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit minggu berikutnya akan merekomendasikan siapa saja yang harus menerima suntikan tersebut.

356