Home Ekonomi Memberdayakan Santri melalui UMKM Go Online

Memberdayakan Santri melalui UMKM Go Online

Jakarta, Gatra.com- Pondok pesantren tidak hanya sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan agama, tetapi juga dapat berperan menumbuhkan potensi perekonomian bangsa. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menuturkan, santri dapat menjadi agen literasi dan tetap bernilai agama. Terlebih, saat ini telah banyak sarana pembelajaran online untuk menjadi wiraswasta handal.

 

“Santri dapat mengakses dengan mudah pelatihan online untuk meningkatkan skill. Contohnya menciptakan animasi 3G dan creative audio production. Ini dapat dimanfaatkan menjadi sarana berdakwah melalui platform digital, memberdayakan santri unggulan,” tuturnya dalam Webinar Hari Santri 2021 yang diadakan Gatra, Selasa (26/10/2021).

Pada acara bertemakan “Digitalpreneur Santri dalam Meningkatkan Kesejahteraan dan Kebangkitan Perekonomian Masyarakat” ini, Sandi berpesan agar santri harus memiliki semangat karena sebagian besar mereka memiliki potensi untuk berkembang.

Untuk semakin banyak pelaku digitalpreneur, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyosialisasikan “Gerakan Ayo UMKM Jualan Online” dalam rangka meningkatkan kesadaran pelaku UMKM mengenai pentingnya pemanfaatan teknologi digital bersama kementerian dan lembaga lain.

“Ekonomi go digital ini bisa dimanfaatkan para santri. Program UMKM Go Online sudah berjalan cukup lama, beberapa tahun lalu, dan dilakukan lintas kementerian. Sasarannya, UMKM onboarding, bisa dalam bentuk platform digital dan sosial media. Onboarding dilakukan dengan mendorong usaha UMKM bertransformasi dari offline menjadi online, bekerja sama dengan penyelenggara startup/marketplace dan pembayaran digital atau digital payment,” ujar Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika I Nyoman Adhiarna.

Meski begitu, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi. Adhiarna mengatakan, salah satunya pemanfaatan digital yang belum optimal. Pasalnya, setelah beralih pada platform, maka pelaku UMKM harus mampu merespon konsumen secara cepat.

Culture harus siap menghadapi complaint dan respond. Itu perlu menjadi perhatian kita. Meningkatkan literasi digital dan skill dalam penggunaan teknologi digital. Tahun depan, kami akan memperkenalkan teknologi 4.0, mulai dari hal sederhana seperti pemakaian QR Code,” tuturnya.

Adanya kecanggihan teknologi, para santri dapat berkolaborasi dengan pelaku UMKM. Bahkan terjun langsung dalam digitalpreneur. Webinar sesi dua ini yang merupakan kelanjutan dari acara sebelumnya pada Kamis (21/10) diharapkan menjadi penghubung antara santri, pelaku UMKM, dan pemerintah.

90