Home Ekonomi Porsi Investasi di Luar Jawa Konsisten Lebih Besar Sejak Kuartal III 2020

Porsi Investasi di Luar Jawa Konsisten Lebih Besar Sejak Kuartal III 2020

Jakarta, Gatra.com – Kementerian Investasi mencatat, realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp216,7 triliun pada kuartal III 2021. Sebanyak Rp112,5 triliun (51,9%) di antaranya diinvestasikan di luar Jawa, sedangkan penanaman modal di Jawa sebesar Rp104,2 triliun (48,1%).

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan, capaian tersebut juga menunjukkan dampak positif pembangunan infrastruktur yang masif di luar Jawa selama tujuh tahun terakhir. Sehingga, hal itu bisa memikat investor untuk menanamkan modalnya di luar Jawa.

“Memang ini salah satu tujuan pembangunan infrastruktur agar terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi, sekaligus untuk melahirkan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru,” jelas Bahlil dalam konferensi pers daring, Rabu (27/10).

Bahlil mengatakan, porsi investasi di luar Jawa konsisten lebih besar sejak kuartal III 2020. Saat itu, sebesar 52,8% dari realisasi investasi ada di luar Jawa. Nilai tersebut stabil saat memasuki kuartal IV 2020, kemudian turun menjadi 52,1% pada kuartal I 2021, serta 51% di kuartal II 2021. “Sejak kuartal III 2020 hingga kuartal III 2021, kecenderungan investor untuk menanamkan modalnya di luar Jawa itu lebih besar ketimbang di Jawa. Jadi, ini akan mendorong terjadinya pemerataan pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Bahlil mengatakan, realisasi investasi pada kuartal III 2021 mampu menyerap 288.687 tenaga kerja langsung. Meski, jumlah ini sebetulnya turun jika dibandingkan kuartal II 2021 yang mencapai 311.922 orang dan kuartal I 2021 sebanyak 311.793 tenaga kerja.

“Kami akui memang menurun. Ini juga menunjukkan bahwa terjadi pengetatan PPKM [pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat], ya kita harus turunkan serapan tenaga kerja karena orang tidak banyak bekerja,” ungkapnya.

Hingga kuartal III 2021, realisasi investasi tahun ini telah mencapai Rp659,4 triliun. Capaian ini setara 73,3% dari target yang ditetapkan Rp900 triliun. Sebanyak Rp327,8 triliun (49,7%) di antaranya berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN), serta Rp331,6 triliun (50,3%) dari penanaman modal asing (PMA).

123