Home Ekonomi Kadin Harap Digitalisasi Pembiayaan Bisa Bantu Pelaku UMKM Indonesia

Kadin Harap Digitalisasi Pembiayaan Bisa Bantu Pelaku UMKM Indonesia

Jakarta, Gatra.com – Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Sebab, terdapat 65 juta UMKM yang mampu berkontribusi hingga 62% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, dalam webinar pada Rabu (27/10). Dia menambahkan, sektor UMKM juga menyerap sekitar 97% tenaga kerja di Indonesia.

Namun, data menunjukkan bahwa para pelaku UMKM masih menghadapi tantangan besar untuk mendapatkan pembiayaan atau permodalan guna mengembangkan bisnis. Temuan ini diketahui lewat penelitian yang dilakukan perusahaan konsultan Daya Qarsa.

“Daya Qarsa menemukan, lebih dari seperempat UMKM mengungkapkan bahwa persyaratan agunan dan proses pendaftaran yang rumit menjadi kendala utama. Hal ini bisa menyebabkan kesulitan dalam memperoleh pendanaan, yang akan berdampak negatif pada kinerja bisnis mereka,” katanya.

Menurut Arsjad, data tersebut juga sejalan dengan temuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kesenjangan keuangan di Indonesia yang mencapai US$165 miliar pada 2020. Kondisi itu terjadi dikarenakan sekitar 70% UMKM belum mendapat dukungan pembiayaan dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.

Meski begitu, tantangan UMKM untuk memperoleh pembiayaan diyakini bisa diminimalisir dengan digitalisasi proses pembiayaan UMKM. Masalah agunan dan proses pendaftaran yang rumit dapat diatasi dengan menggunakan platform pembiayaan online digital.

Arsjad menyatakan, platform pembiayaan online digital terutama peer to peer (P2P) lending menawarkan berbagai macam produk pendanaan tanpa agunan. Platform ini mengandalkan proses penilaian kredit digital yang memanfaatkan big data variabel, baik makro maupun mikro.

“Proses pendaftaran yang rumit juga dapat diatasi dengan teknologi elektronik know your customer [e-KYC] dari platform pembiayaan online digital. Hal itu memungkinkan proses administasi dilakukan sepenuhnya secara daring dan lebih efisien,” ujarnya.

Arsjad berharap, digitalisasi UMKM bisa meningkatkan penyaluran kredit ekonomi secara langsung atau tidak langsung. Selain itu, kemudahan yang muncul berkat digitalisasi pembiayaan juga diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM untuk membiayai usahanya.

“Ini akan menciptakan peluang lebih lanjut bagi mereka yang memanfaatkan dana tersebut untuk melakukan ekspansi bisnis atau meningkatkan produktivitas bisnis. Pasalnya, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Arsjad.

152