Home Milenial Jokowi Ingatkan Peran Sentral Pemuda di Era Digital

Jokowi Ingatkan Peran Sentral Pemuda di Era Digital

Jakarta, Gatra.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemuda memiliki peran sentral menjadi pemimpin perubahan di era digital. Sebab, pemuda adalah kekuatan terbesar dari bonus demografi Indonesia yang punya jiwa pemberani untuk mengambil risiko dan merebut peluang yang ada.

“Kaum muda harus terus bekali diri dengan yang terkini. Generasi sebelumnya harus terus meremajakan diri, mengadopsi cara-cara baru dalam berpikir dan bekerja,” ungkap Jokowi pada ‘Puncak Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-93’, Kamis (28/10).

Menurut Jokowi, prestasi pemuda Indonesia, seperti tumbuhnya start-up yang sukses menjadi pemain global merupakan bukti dari kekuatan kaum muda. Selain itu, juga semakin banyak karya dan prestasi anak bangsa di kancah internasional.

“Karya-karya musisi dan seniman-seniman muda Indonesia yang punya reputasi dunia semakin bertambah. Prestasi besar atlet pemuda kita mengharumkan nama bangsa. Dalam dunia yang penuh disrupsi, waktunya kaum muda menjadi pemimpin untuk memenangkan kompetisi,” imbuhnya.

Jokowi menuturkan, sudah saatnya pemuda menjadi pemimpin yang berani mengambil inisiatif, tetapi tetap humanis. Kemudian, juga pemimpin yang mau terus belajar kepada siapa saja, tentang apa saja, dan terpenting adalah pemimpin yang siap berkontribusi untuk kemajuan Indonesia.

“Indonesia harus kuat bersatu menghadapi dunia yang sedang berubah. Zaman telah berganti dari serba analog menjadi serba digital. Anda, para pemuda adalah lahir, tumbuh, dan dewasa di era digital. Kami, para generasi pendahulu adalah warga pendatang, migrasi digital,” imbuhnya.

Kepala Negara memahami bahwa tidak semua pemuda Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan tinggi, memahami dunia yang penuh disrupsi, mengerti dunia yang menuju ke mana, serta memahami perkembangan IPTEK terbaru.

Jokowi menyatakan, pemuda Indonesia harus saling berkolaborasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Sehingga, semua anak Indonesia dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada kemanusiaan dan kemajuan bangsa.

“Itulah esensi kepemimpinan. Kepemimpinan adalah membantu yang tidak bisa menjadi bisa, dan membantu yang sudah bisa menjadi lebih bisa lagi. Kepemimpinan itu bukan posisi, apalagi jabatan. Kepemimpinan adalah inspirasi, yang membuat visi menjadi kenyataan,” tegasnya.

172