Home Milenial Penyusunan Kamus Jadi Strategi Pelestarian Bahasa Daerah

Penyusunan Kamus Jadi Strategi Pelestarian Bahasa Daerah

Jakarta, Gatra.com - Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Tengah menggalakan pelestarian bahasa dan sastra daerah setempat, melalui Penyusunan Kamus Bahasa Indonesia - Melayu Bangka, yang direncanakan rampung pada akhir tahun mendatang.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yani Paryono, menyebut penyusunan kamus sejauh ini belum digarap pemerintah daerah secara serius. Sebagian dilakukan individu tertentu namun hasil yang diperoleh dianggap masih kurang lengkap dan sesuai standar semestinya.

Mengingat animo yang baik dari kalangan instansi maupun pegiat bahasa di daerah, lanjut Yani, maka penyusunan kembali dilakukan saat ini. Penyusunan Kamus Bahasa Indonesia Melayu Bangka bertujuan untuk mengetahui apa saja perbendaharaan kosakata bahasa Indonesia dalam dialek Pangkalpinang, Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, dan Bangka Selatan.

"Selain itu, penyusunan kamus juga bisa memetakan bahasa berdasarkan wilayah kabupaten maupun desa tertentu," kata Yani dalam keterangannya, Jumat (29/10).
Yani menyebut, tahapan penyusuan kamus diawali kegiatan pencarian dan verifikasi data, hingga penyusunan data, dan pencetakan kamus. 

Yani mengatakan pihaknya sudah menyusun tim untuk mengambil data di empat kabupaten yakni Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, dan Bangka Selatan dan satu Ibukota Provinsi yakni Pangkalpinang.

"Data diambil dari 22 orang yang mengisi sebanyak 200 kosakata sehingga setiap 200 kata dari 2.200 kata diisi 2 orang informan untuk menjaga keterwakilan dan validitas data yang dihimpun," jelasnya.

Yani menambahkan dalam melaksanakan kegiatan penyusunan, tantangan yang dihadapi adalah melabelkan data berdasarkan wilayah, karena ada satu kata yang ada di dua atau tiga daerah sehingga pelabelan data tidak dapat dilakukan dan dianggap sebagai kosakata umum.

Sedangkan, jika sebuah kosakata hanya ada di satu wilayah tertentu saja akan diupayakan untuk membuat label khusus. Proses kompilasi data membutuhkan kecermatan agar tidak ada kosakata yang ganda maupun terlewatkan.

"Namun, kami tetap berharap bahwa hasil penyusunan yang tengah dilakukan saat ini dapat  tuntas pada akhir tahun. Sehingga  hasilnya berupa Kamus Bahasa Indonesia - Melayu Bangka edisi cetak terdiri dari 2.200 kosakata," katanya.

210

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR