Tibú, Kolombia, Gatra.com- Petani Coca di Kolombia pada Kamis membebaskan 180 tentara yang mereka sandera selama operasi anti-narkotika awal pekan ini. Ombudsman hak asasi manusia pemerintah mengumumkan bahwa pembebasan itu setelah Presiden Ivan Duque mengajukan permintaan. Demikian AFP, 29/10.

Pasukan ditangkap pada hari Selasa saat menghancurkan perkebunan pabrik penghasil kokain di dekat perbatasan Venezuela. Jenderal Omar Sepulveda mengatakan kepada wartawan bahwa enam peleton di bawah komandonya "diculik" di kotamadya Tibu di timur laut oleh para petani yang menolak penghancuran perkebunan ilegal yang mereka andalkan untuk mencari nafkah.

Para prajurit itu dikepung oleh para petani yang bersenjatakan tongkat dan parang, kata Sepulveda. Mereka ditahan di sebuah sekolah pedesaan. Tetapi pada hari Kamis, para petani Coca "secara sepihak" memutuskan untuk mundur dan "tidak menghalangi pekerjaan pasukan pemerintah," kata kantor ombudsman, yang berfungsi sebagai mediator untuk menyelesaikan situasi tersebut, dalam sebuah pernyataan.

Wartawan AFP juga melihat para petani koka mundur dari sekolah. "Situasi berakhir di sini dengan kesepakatan sukarela dari para petani," kata Jhon Ascanio, yang berpartisipasi dalam mediasi, kepada AFP.

Dalam sebuah video yang diperlihatkan kepada AFP oleh militer, sekelompok tentara dengan perlengkapan kamuflase dan bersenjatakan senapan terlihat berkerumun bersama, dengan warga sipil mengawasi mereka. "Mereka baik-baik saja, mereka bersenjata," kata Duque kepada wartawan Kamis pagi. "Mereka ingin menghindari konfrontasi dan saya menghargai profesionalisme mereka."

Tetapi presiden mengatakan tindakan seperti yang dilakukan oleh para petani "tidak dapat berlanjut di negara ini... Ini adalah penculikan, dan jika tidak ada pembebasan cepat, itu akan diperlakukan sebagai penculikan oleh semua pihak berwenang."