Solo, Gatra.com – Kepolisian mengungkap penyebab kematian Gilang Endi, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang meninggal saat mengikuti pelatihan resimen mahasiswa (menwa). Hasil ini dirilis setelah proses autopsi oleh Biddokes RS Bhayangkara Semarang selesai.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, mengatakan Gilang meninggal akibat kekerasan benda tumpul. Kondisi ini menyebabkan dia mati lemas.

”Hasil autopsi menyimpulkan penyebab kematian Gilang Endi karena kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan mati lemas,” kata Ade Safri saat ditemui di Markas Polresta Solo, Jumat (29/10).

Saat ini tim penyidik kembali melakukan serangkaian pemeriksaan lebih lanjut. Salah satunya meminta keterangan dari dokter yang pertama kali menangani Gilang saat datang ke rumah sakit. Polisi juga meminta keterangan saksi ahli dari dokter yang mengautopsi Gilang. ”Kami akan meminta keterangan para ahli,” katanya.

Kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari 23 saksi, yakni dari peserta, panitia, orang tua, serta pembina Menwa. Kepolisian juga menyita barang bukti seperti dokumen elektronik, pakaian korban, senjata replika, serta helm yang digunakan korban.

”Intinya barang bukti yang kami sita sebagai rujukan untuk pencarian alat bukti,” katanya.

Gilang meninggal saat menjalani diklat menwa di kampus UNS pada Minggu (24/10). Setelah kasus ini, UNS membuat kebijakan untuk membekukan menwa dan melarang kegiatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang melibatkan fisik.