Home Milenial PTM Jadi Cara Terbaik Pulihkan Kualitas Belajar PAUD

PTM Jadi Cara Terbaik Pulihkan Kualitas Belajar PAUD

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Kemensikbudristek, Jumeri menegaskan, perlunya kolaborasi antar sektor dalam mengembalikan kembali kualitas pendidikan khususnya di PAUD, yang sempat terhantam tantangan pandemi Covid-19.

Pentingnya kemitraan dan kesepakatan untuk bergerak bersama bagi pemulihan pembelajaran dan menuju PAUD Berkualitas, sambung Jumeri, merupakan perwujudan dari skema kemitraan yang sistemik, di mana praktik baik yang dilakukan oleh berbagai mitra kerja PAUD akan dipresentasikan, didiskusikan, dan dipertukarkan. 

"Perlu bekerjasama dengan pemerintah pusat, daerah, Bunda PAUD dan kelompok kerjanya, organisasi mitra, sektor swasta, dan anggota ekosistem lain, untuk memastikan terwujudnya PAUD berkualitas," kata Jumeri dalam Rapat Kerja Bunda PAUD secara daring, Sabtu (30/10).

Lebih jauh, Jumeri juga menyebut pandemi telah menyebabkan perubahan yang luar biasa terhadap pendidikan. Dampak yang ditimbulkan dari semua perubahan ini juga sangat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak, khususnya mereka yang masih berada di jenjang PAUD. 

"Seluruh anggota ekosistem PAUD perlu turut mengawal transisi moda bermain-belajar yang sebelumnya sepenuhnya dalam bentuk (PJJ) melalui Belajar Dari Rumah (BDR), berangsur-angsur menjadi PTM terbatas, agar dapat berjalan dengan lancar," tegasnya.

Sedangkan, menurut Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, pemulihan pembelajaran berkualitas paska pandemi Covid-19 tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Namun, tanggung jawab tersebut sejatinya juga menjadi seluruh stakeholder pendidikan di tanah air. 

"Raker ini juga untuk menyamakan komitmen dalam memulai aksi bergerak bersama, dalam kita hadapi tantangan pendidikan berkualitas. Ini tidak bisa hanya perlmerintah, tapi peelu juga gerakan bersama dengan pemangku kepentingan lainnya dalam menanggulangi Learning loss akbiat adanya pandemi ini," paparnya.

Sementara itu, Dewan Pengarah PKK Kemendikbudristek, Franka Makarim mendukung terselenggara kembalinya PTM terbatas dalam lingkungan pendidikan PAUD. Franka menyebut, kegiatan bermain-belajar tidak dapat dilakukan secara normal di satuan PAUD, dan tidak mudah bagi orang tua di rumah untuk dapat membimbing anak agar stimulasi bagi perkembangan keterampilan dasarnya dapat terus berlangsung secara berkesinambungan, tanpa terinterupsi, apalagi terhenti sama sekali. 
 
Sedangkan, Jika intensitas belajar anak usia dini menurun, mereka akan kesulitan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karenanya, PTM terbatas merupakan cara terbaik untuk menanggulangi risiko berkurangnya kesempatan belajar dan untuk mengejar pemulihan PAUD berkualitas.

"Saya sendiri juga telah mengizinkan kedua anak saya untuk melakukan PTM terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. Saya yakin, jika kita terus disiplin menjaga kesehatan anak-anak kita, mereka akan dapat bersekolah dengan aman, nyaman, dan optimal," ungkap Franka. 

124