Home Ekonomi Rizal Ramli: Sulitnya Perekonomian Bukan Hanya Karena Covid-19

Rizal Ramli: Sulitnya Perekonomian Bukan Hanya Karena Covid-19

Jakarta, Gatra.com - Ekonom Senior, Rizal Ramli menyebut penyebab sulitnya perekonomian rakyat saat ini bukan hanya karena pandemi Covid-19. Menurutnya, saat ini uang yang beredar sebagian besar disedot oleh negara melalui penjualan Surat Utang Negara (SUN) yang massif. Indikatornya, nilai pertambahan kredit yang di tahun lalu merosot hingga -3%.

"Dulu, pertambahan kredit setiap tahun itu 15%-18%, itu yang mendukung pertumbuhan ekonomi 6%. Itu artinya likuiditas yang ada disedot oleh negara yang ugal-ugalan ini, yang utangnya saja, untuk bayar bunga, Rp370 triliun, untuk bayar pokok Rp400 triliun," katanya dalam acara webinar Partai Masyumi pada Minggu (31/10).

Ia menambahkan, untuk membayar bunga utang saja, pemerintah harus melakukan pinjaman lagi. Sayangnya, para pejabat negara masih mengklaim ekonomi dikelola dengan sangat hati-hati dan konservatif.

"Ngomong kok gombal ya, yang diomongin itu gombal semua. Bagaimana mereka buat bayar bunganya saja harus pinjam," ujarnya.

Akibatnya, lanjut Rizal, penjualan SUN yang masif menyebabkan tidak adanya uang yang beredar di masyarakat. Sehingga, ketika pandemi Covid-19 berakhir, masyarakat akan tetap tidak memiliki daya beli.

"Inilah yang menyebabkan kita semakin lama semakin miskin," tegasnya.

Terlebih, lanjutnya, kondisi pandemi saat ini dimanfaatkan oleh oligarki. Kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat pemerintah dan DPR saat ini, disebut Rizal hanya menguntungkan segelintir orang saja.

"Misalnya, yang baru-baru ini Undang-Undang Minerba yang memberikan perpanjangan otomatis kepada pemegang konsesi mineral dan batu bara. Yang harusnya mayoritas sudah habis, ditambahkan 10 hingga 20 tahun lagi. Nilainya itu ratusan miliar dolar," ungkapnya.

1291