Home Ekonomi Faisal Basri Prediksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Balik Modal 139 Tahun

Faisal Basri Prediksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Balik Modal 139 Tahun

Jakarta, Gatra.com – Ekonom senior Faisal Basri mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru balik modal dalam 139 tahun. Faisal menyebut perhitungan tersebut merupakan simulasi terburuk seperti harga tiket berkisar Rp250 ribu dan okupansi hanya 50 persen. Perhitungan tersebut belum memperhitungkan biaya operasi kereta cepat.

“Lantas saya simulasikan kalau seat-nya cuma 50 persen. tripnya dikurangi [jadi] 30 [perhari], dan harga tiketnya kemahalan jadi Rp250 ribu maka balik modalnya 139 tahun. tidak memperhitungkan biaya operasi,” ujar Faisal dalam webinar, Selasa (2/11).

Tak hanya satu, Faisal juga memaparkan sejumlah simulasi. Salah satunya dengan nilai investasi yang sama, namun tingkat keterisian kursi lebih tinggi sebesar 60 persen, perjalanan menjadi 35 kali, dan harga tiket sedikit lebih mahal senilai Rp 350 ribu, Faisal mengatakan proyek itu akan boleh modal lebih cepat menjadi 83 tahun.

Skenario berikutnya dengan nilai investasi yang sama namun tingkat keterisian mencapai 100 persen dan jumlah trip 39 kali sehari, modal proyek kereta cepat bisa kembali selama 33 tahun. namun harga tiket ditetapkan sebesar Rp400 ribu.

Terakhir, Faisal memaparkan skenario yang ia sebut sebagai “simulasi surga”. Faisal memperhitungkan kereta cepat dapat terisi penuh 100 persen sebanyak 601 sepanjang tahun dan melayani perjalanan mencapai 36 kali dalam sehari, proyek tersebut dalam balik modal dalam waktu 45,6 tahun. Namun, harga tiket yang dipatok mesti Rp 300 ribu.

Seperti diketahui, Karena pembengkakan biaya investasi, pemerintah akhirnya memutuskan membiayai kereta cepat dengan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Proyek kereta cepat tersebut awalnya dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCI) mengalami cost overrun atau peningkatan nilai investasi dari semula Rp 86,5 triliun menjadi Rp 114,2 triliun.

Melalui penyertaan modal negara, pemerintah menyuntik PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebesar Rp 4 triliun pada 2022. Faisal menyatakan eskalasi pembiyaan kereta cepat yang tidak pasti dapat merugikan Indonesia.

1654