Home Politik Kemendikbudristek Siap, Jika Tes Bahasa Indonesia Jadi Syarat Kerja TKA

Kemendikbudristek Siap, Jika Tes Bahasa Indonesia Jadi Syarat Kerja TKA

Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek, E. Aminuddin Aziz mengaku siap jika fasilitas Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) diaplikasikan di berbagai kebijakan, salah satunya untuk mengakomodir Tenaga Kerja Asing (TKA) yang menjadi ekspatriat di tanah air.

Apalagi, sejatinya UKBI pernah menjadi prasyarat untuk TKA. Namun, saat ini UKBI tak lagi menjadi syarat masuk TKA buah dari peraturan Menteri Tenaga Kerja yang tidak mewajibkan. Keperluan tes, saat ini sudah kembali diserahkan oleh Perusahaan atau Lembaga tempat TKA tersebut bernaung.

"Walaupun tak lagi wajib, tapi mulai banyak perusahaan yang memang juga menyadari bahwa ini perlu adanta tes UKBI untuk para tenaga kerja asing nya," kata Aminuddin saat ditemui di Kegaiatan Seminar Kemahiran Berbahasa Indonesia di Jakarta, Selasa (2/11).

Aminuddin mencontohkan, satu lembaga yang secara baik sudah menerapkan tes UKBI untuk para ekspatriatnya, yakni Bank Indonesia. Bank sentral Indonesia tersebut telah mewajibkan diselenggarakannya tes UKBI ubtuk mengukur kenamluan berbahasa yabg juga dibutuhkan dalan aktivitas kerjanya.

"Bank Indonesia ini menjadi contoh baik. Karena mereka sejak dulu kan mewajibkan siapapun yang jadi ekspatriat, harus bahasa Indonesia dan diuji oleh UKBI.  Ini kalau bisa ditiru oleh yang lain, saya pikir ini akan menjadi sebuah gerakan bersama yang baik sekali," tegas Aminuddin.

Oleh karenanya, Aminuddin pun siap jika nantinya UKBI diwajibkan kembali khusubya untuk TKA yang ingin bekerja di Indonesia. Apalagi, perkembangan UKBI diakuinya saat ini sudah masuk dalan sistem adaptif dimana tes bisa dilakukan secara masif dan dalam waktu yang bersamaan. Aksesnya pun diakui sudah mudah dijangkau oleh para peserta tes nantinya, melalui webstie UKBI.

"Mewajibkan kembali tentu tergantung kesepakatan antara Kemendikbudristek, Kemnaker, dan Kemnko Marves. Kami sudah sediaka toolsnya. Kalau misalnya mereka mau mewajibkan, maka dengan senang hati kami memfasilitasinya," pungkasnya.

494