Home Hukum Kemenkumham DIY Gandeng TNI Basmi Narkoba di Lapas

Kemenkumham DIY Gandeng TNI Basmi Narkoba di Lapas

Yogyakarta, Gatra.com - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DIY, Gusti Ayu Putu Suwardani, menyatakan upaya pemberantasan narkotika di lapas dan rutan tidak terlepas dari sinergi dengan aparat penegah hukum (APH), tak terkecuali TNI. 
 
Kanwil Kemenkumham DIY memberikan apresiasi tinggi kepada APH yang mendukung upaya mewujudkan lapas/ rutan yang bersih dari narkoba, sesuai dengan program Bersinar (Bersih dari Narkoba).
 
"Kami menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama TNI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi lapas/ rutan di wilayah DIY, khususnya di Kabupaten Sleman," kata Gusti Ayu dalam pernyataan tertulis yang diterima Gatra.com, Rabu (3/11)
 
"Salah satu wujud dukungan dan kerja sama dari TNI adalah program lapas/ rutan Bersinar Kanwil Kemenkumham DIY, termasuk juga dukungan dari Badan Nasional Narkotika (BNN) dan aparat penegak hukum lainnya," lanjutnya.
 
Sebelumnya Kemenkumham DIY keberatan dengan berita Gatra.com berjudul 'Bantah Penyiksaan di Lapas, Kemenkumham DIY: Napi Malah Jadi Lebih Tegap dari TNI' berdasarkan jumpa pers di Lapas Narkotika Kelas II Yogyakarta, Selasa (2/11).
 
Pernyataan 'badan napi lebih tegap dari TNI', menurut Gusti Ayu, sebenarnya hal itu merupakan kiasan untuk menggambarkan kondisi warga binaan pemasyarakatan di lapas tersebut yang disiplin serta memiliki postur tubuh yang baik dan tegap. Pasalnya, ketika berbicara tentang badan tegap, maka bayangan pertama adalah sosok anggota TNI. 
 
Selanjutnya, Kanwil Kemenkumham DIY melalui Kepala Divisi Pemasyarakatan PAS DIY telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Komandan Distrik Militer 0732 Kabupaten Sleman, Letkol Inf Arief Wicaksana, terkait pernyataan dalam rilis pers di Lapas Narkotika Yogyakarta tersebut. Letkol Arief pun memberikan respons yang sangat baik.
 
"Beliau (Letkol Inf Arief Wicaksana) merespons sangat baik serta memaklumi kondisi yang ada. Statement saya yang menyebut TNI kemarin sebenarnya merupakan kiasan untuk menggambarkan kondisi warga binaan pemasyarakatan di Lapas Narkotika Yogyakarta yang disiplin serta memiliki postur tubuh yang baik dan tegap. Karena ketika kita berbicara tentang badan tegap, maka bayangan kita adalah sosok anggota TNI," jelas Gusti Ayu.
 
Ia menyampaikan bahwa Lapas Narkotika Yogyakarta selama ini telah berhasil menjalankan program pembinaan dengan mengubah perilaku seorang warga binaan yang tadinya melakukan tindak pidana dan penyimpangan menjadi lebih baik lagi. Hal itu, kata Gusti Ayu, merupakan tujuan dari sistem pemasyarakatan, yaitu reintegrasi sosial.  
 
"Pembinaan terus berjalan. Bantu kami untuk terus berjuang dalam mewujudkan program pembinaan lapas yang memang menjadi target pemerintah. Mengubah perilaku seseorang yang tadinya sesat, melakukan tindak pidana, penyimpangan, menjadi lebih baik lagi. Itu menjadi sasaran kita. Integrasi sosial merupakan salah satu contohnya," ujar Gusti Ayu.
 
208