Home Milenial UIC College Tawarkan Program Pathway di UK

UIC College Tawarkan Program Pathway di UK

Jakarta, Gatra.com- USG Education bersama Manchester Metropolitan University (MMU), United Kingdom (UK) buka Program Pathway US Education, yaitu UIC College - MMU dimana untuk menyelesaikan gelar Bachelor (s1), siswa atau siswi dapat bertransisi ke perkuliahan jenjang internasional dengan waktu lebih singkat.

"Hanya dengan dua tahun sertifikat Higher Diploma BTEC HND dari Pearson UK yang dijalankan di Indonesia dengan dengan kurikulum dan metode pengajaran yang di ambil dari UK, siswa akan hemat waktu dan tinggal menyelesaikan 1 (satu) tahun terakhir di UK”, ujar USG Head of BSD Campus, Aimee Sukesna dalam media briefing virtual UIC College-MMU, Kamis (4/11).

Sebagai informasi dalam Pathway Program, siswa akan berkuliah selama dua tahun pertama dahulu di Indonesia dan menyelesaikan satu tahun terakhir-nya di UK untuk program Bachelor. Untuk mereka yang akan melanjutkan ke jenjang Master dapat mengambil delapan bulan program di Indonesia dan empat bulan di UK. 

Menurut Aimee, program ini menjembatani perbedaan sistem dan kualifikasi calon siswa internasional kuliah di UK, mulai dari kurikulum, nilai dan bahasa. Program ini juga mempersiapkan para siswa agar beradaptasi dengan kultur dan lingkungan pembelajaran di UK nantinya.

Adapun UIC College merupakan bagian dari USG Education menawarkan jurusan beragam baik di bidang kreatif. Seperti Graphic Design, Fashion Design, Sound Design serta Business dan Computing.

Yakni dengan mengaplikasikan konsep pembelajaran real world serta keseimbangan akademik dan praktik langsung kelapangan semasa menjalankan studi. Hal ini agar mereka siap dengan segala perubahan dan kompetisi dunia dan work-ready.

Head of BTEC Programs itu juga mengungkapkan bahwa pergerakan generasi di era saat ini melesat sangat cepat seiring dengan laju pekerjaan yang sangatlah dinamis. Agar dapat berkompetisi di era baru, seseorang harus memiliki kombinasi soft dan hard skills dan juga kecerdasaan emosi yang baik. 

“Oleh karenanya kami terpacu  dalam memberikan bekal pendidikan yang mumpuni baik dari sisi akademis maupun pengembangan pribadi dan professionalisme siswa mulai dari identifikasi potensi sejak dini serta keterampilan dan keahlian pembelajaran dengan pendekatan personal dan individual yang menyeluruh,” paparnya.

Aimee menyebut kalau program ini juga memberikan solusi finansial, mengingat bahwa dua tahun pertama dilakukan di Indonesia dan lanjut ke UK, sehingga dari sisi biaya akan jauh lebih efisien dibanding langsung berangkat ke luar negeri. Melalui UIC University Pathway siswa dapat menghemat biaya pendidikan kuliah di luar negeri sampai dengan 70%," tambahnya.

Menurut Ariyani Mawardi yang merupakan MMTIC® Certified Practitioner dan Strong® Certified Career Consultant ada empat komponen yang saling berkaitan dan harus dipersiapkan sebelum kuliah ke luar negeri.

Pertama adalah persiapan studi plan serta kedua perencanaan karir dan minat. Ketiga persiapan tujuan kuliah dan terakhir persiapan finansial.

Dalam perencanaan, lanjut dia, bila dipersiapkan sejak dini akan sangat membantu pemantapan siswa. Terutama pada saat kuliah dan menentukan masa depannya. Demikian dalam hal memilih jurusan yang akan diambil.

Adapun UK merupakan salah satu destinasi tujuan favorit studi bagi para pelajar di Indonesia. Data British Council 2019 menyebut lebih dari 4500 pelajar di Indonesia menempuh pendidikan tinggi di Inggris.

Manchester Metropolitan University (MMU) merupakan salah satu universitas modern terbesar yang telah meraih Top 200 universitas dunia yang berusia 50 tahun ke bawah versi Times Higher Education Young University Ranking 2020. Kampus ini menawarkan sejumlah program beasiswa untuk menjangkau lebih banyak pelajar internasional setiap tahunnya.

“Menjamurnya perusahaan–perusahaan besar ternama yang memilih untuk berpusat di sini. Menjadikan Inggris sebagai negara multikultur yang tetap dilirik para pelajar Internasional ingin memperkaya pengalaman serta wawasan global sebagai pintu karir masa depan mereka," pungkas Regional Development Manager of South East Asia and Africa, Catherine Oram.

505