Home Hukum Bau Busuk PT RUM, Warga Terdampak Sampaikan Tuntutan

Bau Busuk PT RUM, Warga Terdampak Sampaikan Tuntutan

Sukoharjo, Gatra.com - Sejumlah warga bergegas mendatangi Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo, Jum'at (5/11). Kedatangan mereka tak lain ingin mengadu dan menyampaikan keluhan karena tak tahan bau busuk yang menyerang kediaman mereka. Perwakilan mereka langsung diterima Kepala DLH, Agustinus Setyano, Kepala Satpol PP Heru Indarjo, dan Kepala Badan Kesbangpol, Gunawan Wibisono. Pertemuan berlangsung di ruang rapat Kantor DLH yang berada di lantai empat Gedung Menara Wijaya Setda Sukoharjo.

Sejumlah perwakilan menyampaikan uneg-unegnya seputar pencemaran lingkungan yang terjadi. Warga menuding bau busuk itu berasal dari aktivitas limbah yang dihasilkan PT Rayon Utama Makmur (RUM). Seperti yang disampaikan Tomo, akhir-akhir ini intensitas bau mengalami peningkatan. Tomo mengingatkan bau serupa muncul beberapa tahun lalu. Sehingga kondisi tersebut membuat warga mengalami pusing dan mual. 

Parahnya, pipa yang disalurkan ke Sungai Bengawan Solo dimana untuk aliran limbah kondisinya jebol dan hingga kini belum dilakukan perbaikan. Tak hanya satu titik saja yang jebol, namun ada banyak pipa, diantaranya pipa di Dukuh Ngrapah dan di aliran Sungai Gupit, tepatnya di dekat jembatan Dukuh. "Selain busuk, air yang mengalir ke Bengawan Solo, yakni di Sungai Gupit kondisinya berbusa," ucapnya.

Mirisnya lagi, lanjut Tomo, akibat dari pencemaran itu, sektor pertanian milik warga ikut terdampak. Bahkan dalam kondisi penghujan seperti saat ini, muncul masalah baru. "Sekarang musim hujan, banyak sampah sungai, dan pipa ini dipasang di dalam sungai. Akhirnya ketika naik ke atas banyak sampah-sampah yang nyangkut disitu," katanya. 

Dalam kesempatan itu, Tomo menyampaikan sejumlah tuntutan, antara lain ketegasan dari pemerintah, menuntut mencabut izin lingkungan dan menutup PT RUM atau mengalihkan produksi, tidak memproduksi serat rayon lagi.

"Tuntutan kita ketegasan dari pemerintah, tadi disampaikan sudah diberikan teguran tertulis. Dan kita minta kalau tidak bisa memperbaiki ya segera dinaikkan sanksinya," katanya. 

Kepala DLH Sukoharjo, Agustinus Setyono menyampaikan, sebelum warga datang, sebenarnya pihaknya sudah melakukan langkah pendahululan. Pasalnya, selama ini banyak aduan melalui telepon dan aplikasi WA.

Agus membenarkan munculnya bau menyengat dalam dua minggu ini dan sudah melakukan pengecekan dan mendatangi PT RUM. "Kami sudah datang ke PT RUM dan minta penutupan jaringan IPAL dan memaksimalkan blower untuk mengurangi bau," ungkapnya.

Bahkan, secara resmi DLH juga sudah mengirim surat ke PT RUM untuk mengatasi masalah bau dan membenahi jarungan pipa yang bocor. Agus juga mengaku pagi tadi sudah mengecek jaringan pipa PT RUM dan memang diketahui ada pipa yang bocor.

Agus menambahkan, dari PT RUM menjanjikan perbaikan dan meminta waktu hingga 12 November. Namun, Sekda Sukoharjo, Widodo meminta agar waktunya tidak lama-lama dan sudah berkirim surat secara resmi ke PT RUM.

2958

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR