Home Nasional Ini Daya yang Bekerja pada Kecelakaan Vanessa Angel, Mengapa Ada yang Selamat dan Tidak?

Ini Daya yang Bekerja pada Kecelakaan Vanessa Angel, Mengapa Ada yang Selamat dan Tidak?

Jakarta, Gatra.com- Kabar duka menyelimuti dunia artis tanah air. Kecelakaan maut Kamis, 4 November 2021 merenggut nyawa artis kenamaan tanah air Vanessa Angel beserta suami Febri Andriansyah meninggal dunia di TKP, di jalan tol Jombang-Mojokerto, Jawa Timur.

Melihat dari kerusakan yang dialami mobil Pajero Sport yang menghantam beton pembatas tol, bisa diketahui betapa cepatnya mobil melaju. Pakar telematika, Roy Suryo menyebut ada video IG Story yang beredar diunggah sang sopir di Km 555 pada pukul 11.52 WIB, sekitar 44 menit sebelum terjadi kecelakaan. Peristiwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.36 WIB di kilometer 672.

Dari data tersebut, Roy Suryo memperkirakan bahwa mobil pajero berwarna putih itu dipacu dengan kecepatan kurang lebih 159 km/jam. "Di balik musibah Vanessa Angel di Tol Km 672, saya banyak dikonfirmasi Insta-Story sopirnya, Tb Joddy (yang sudah dihapus) IS ini dibuat di Km 555, 117 km sebelum kecelakaan, sekitar jam 11.52. Bila laka terjadi jam 12.36, artinya kecepatan Pajero +- 159 km/jam? Biarlah TAA Pol yang menganalisisnya," cuit Roy Suryo.

Darimana angka kecepatan 159 km per jam yang diunggah Roy? Sebenarnya sangat mudah mencari kecepatan rata-rata dari Pajero yang dinaiki keluarga Vanessa Angel. Selisih jarak TKP dan unggahan IG yaitu 117 kilometer, ditempuh dalam waktu 44 menit. Maka jarak dibagi waktu menghasilkan angka kecepatan 2,66 km per menit atau 159,6 km per jam.

Mengapa kecelakaan cukup fatal, dan mobil rusak berat? Mobil Pajero Sport berbobot 1.935 kilogram nyaris 2 ton dan dapat membangun momentum besar. Jika mobil berbobot 1935 kilogram melaju dengan kecepatan 159,6 km/jam, maka momentum yang dihasilkan dengan rumusan Fisika sederhana, sebesar 85.785 kg m/detik atau 86.785 Newton detik.

Kekuatan yang bekerja menghantam beton pembatas jalan setara dengan 8850 kg gaya atau 8,85 ton gaya. Karena itu kerusakan yang ditimbulkan cukup hebat. Semakin cepat mobil melaju, semakin besar momentumnya, jika menabrak akibatnya akan parah. Jika melaju pelan, akibatnya tidak parah, karena momentumnya kecil.

Kejadian itu bisa diulas dengan menggambarkan tumbukan ideal antara dua benda. Penumpang mula-mula duduk di dalam mobil yang terus bergerak dengan kecepatan sekitar 159,6 km/jam. Kemudian mobil menabrak pagar jalan tol, alias berhenti mendadak! Penumpang terbang ke depan karena gaya inersia (kelembaman) sampai berhenti tiba-tiba oleh benturan pada sandaran kursi, dashboard, kemudi atau kaca depan. Jarak berhenti sangat pendek. Jarak itu menjadi sekitar 30 centimeter.

Jika rata-rata berat penumpang 50 kg, kecepatan awal mobil adalah 159,6 km/jam dan jarak tumbukan 30 cm, maka gaya tumbukannya sekitar 7,4 kN. Ini setara dengan 7,4 ton! Jadi selain tabrakan pertama (mobil dengan pembatas tol), tabrakan kedua (tubuh penumpang dengan dashboard) inilah yang menyebabkan penumpang tewas. Jika selamat dari tabrakan pertama, pemakaian sabuk pengaman akan mencegah tabrakan kedua ini. Inilah penjelasan mengapa ada yang selamat dan tidak dari kecelakaan tersebut.

1496