Home Gaya Hidup Keserasian Sosial Tepis Jurang Perbedaan di Karanganyar

Keserasian Sosial Tepis Jurang Perbedaan di Karanganyar

Karanganyar, Gatra.com - Desa Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah menyuguhkan potret keberagaman masyarakat multi elemen. Uniknya, mereka mampu menjalin hubungan sosial tanpa ekses serta membangun kemitraan usaha.

Bertajuk Program Keserasian Sosial, multielemen warga Desa Kalijirak mengikuti apel di lapangan desa setempat, pada Minggu (7/11). Atribut ormas, perguruan silat serta lainnya dikenakan. Atribut tersebut juga disematkan dalam tugu keserasian sosial. Antara lain IKSPI Kera Sakti, Pagar Nusa, Kumbang Malam dan PSHT.

Nama-nama tersebut merupakan perguruan silat yang diikuti warga desa setempat. Juga ormas yang diikuti seperti Pemuda Pancasila. Sekadar informasi, oknum antarperguruan sering berselisih paham sehingga berujung penganiayaan. Namun ternyata di Kalijirak, sukses menggagas program keserasian sosial. Dengan didukung pemerintah, mereka bergotong royong membangun jalan serta mengikuti pelatihan kewirausahaan.

"Ini merupakan program nasional dari Kementrian Sosial. Kebetulan juga menggendeng Komisi VIII DPR," katanya kepada Gatra.com usai Apel Keserasian Sosial di lapangan Desa Kalijirak.

Terdapat beberapa program fisik, diantaranya betonisasi jalan kemudian pelatihan UKM kuliner.

"Masyarakat diberi modal usaha. Tujuannya tumbuh jiwa kebersamaan yang dirangkum keserasian sosial," katanya.

Produk UKM yang dihasilkan, masih didampingi dalam pemasaran dan perbaikan kualitas.

Sementara itu Anggota Komisi VIII DPR RI, Paryono mengatakan Keserasian Sosial merupakan program riil dan pioner di Karanganyar. Program dari Kementrian Sosial itu menyasar perbaikan infrastruktur jalan, peningkatan kapasitas UKM dan membangkitkan kreativitas dan budaya.

"Menghilangkan gesekan antarkelompok. Caranya dengan membikin kegiatan bareng. Mereka intens di ekonomi kerakyatan dan perbaikan infrastruktur, maka kita masuk ke situ," katanya.

Ia meyakini Indonesia mapan berasal dari kemandirian dan persatuan di desa. Sehingga tidak mengherankan berbagai program pembangunan fisik maupun non fisik bermuara di desa.

1529