Home Kesehatan Yogyakarta Makin Ramai, Sultan: Seperti Tidak Pandemi Lagi, Tetap Hati-hati

Yogyakarta Makin Ramai, Sultan: Seperti Tidak Pandemi Lagi, Tetap Hati-hati

Yogyakarta, Gatra.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan DIY semakin ramai dan seakan-akan pandemi sudah tidak ada. Padahal Covid-19 belum tuntas dan warga diminta tetap patuh protokol kesehatan.

“Pandemi belum selesai. Biarpun levelnya level 3, tapi mereka yang terjangkit, OTG-nya, masih fluktuatif, naik turun. Jadi harapan saya mohon bantuan masyarakat bagaimana memberikan pemahaman pada warga dan mengingatkan bahwa 5 M tetap harus dilakukan,” tutur Sultan saat memberi sambutan di acara penyaluran bantuan dari Dana Keistimewaan di kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Senin (8/11).

Menurut dia, suasana DIY saat ini sudah ramai. “Kita melihat saat ini tidak hanya weekend, hari biasapun di Yogya di jalanan juga sudah penuh sehingga seperti tidak pandemi lagi, sudah endemi. Saya mohon kita hati-hati. Di kondisi seperti ini kewaspadaan tetap penting,” ujarnya.

Sultan menyatakan seiring penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), aturan makin longgar. “Ini punya konsekuensi, terjadi mobilitas dan kerumunan. Kita akan sulit juga mengatakan tidak boleh berkerumun. Kewenangan makin dibuka lebar, sehingga melemahkan aparat untuk mengingatkan warga,” ujarnya.

Padahal Covid-19 masih melanda sejumlah tempat, seperti di Sleman dan Bantul seiring munculnya klaster takziah dan sekolah. “Tapi kita tidak perlu khawatir karena cepat kita tangani. Dengan harapan tidak makin melebar meluas ke pelajar lain,” katanya.

Ia yakin anak-anak dan pelajar memiliki imunitas tinggi, terutama mereka yang tidak punya komorbid. Ini berbeda dengan warga berusia 50 tahun ke atas dengan risiko mengidap penyakit lain jauh lebih besar dari anak-anak.

"Yang bahaya justru penyakit lain itu bukan masalah coronanya. Bukan berati kita tidak boleh tatap muka. Ruang sudah dibuka, anak cucu kita juga perlu sekolah. Tatap muka tetep bisa jalan. Yang penting kita cepet tangani klaster agar tidak berkembang,” kata dia.

Sultan menargetkan vaksinasi dosis pertama pada 3,8 juta warga sasaran tuntas November ini, sedangkan vaksinasi kedua rampung awal tahun depan. “Jadi warga nanti memiliki imunitas lebih baik,” kata dia.

Kasus harian Covid-19 di DIY memang fluktuatif, meski di sejumlah wilayah nol temuan. Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menjelaskan penambahan kasus Covid-19 di DIY dalam 24 jam terakhir hingga Senin ini mencapai 33 kasus. “Total kasus terkonfirmasi menjadi 156.151 kasus,” ujarnya.

Dari 33 kasus baru itu, 31 kasus ditemukan di Kabupaten Bantul dan 2 di Sleman. Tiga wilayah lain, yakni Kota Yogyakarta, Kulonprogo, dan Gunungkidul nol kasus.

Menurut Ditya, penambahan kesembuhan 20 kasus, sehingga total sembuh menjadi 150.414 kasus. Adapun total kematian 5.252 kasus. “Hari ini tidak ada penambahan kasus meninggal atau nol kasus kematian,” ujarnya.

121