Home Gaya Hidup Marchella FP &‎ Buku Solidaritas

Marchella FP &‎ Buku Solidaritas

Pagebluk Covid-19‎ menghantam hampir seluruh usaha dan berbagai denyut nadi kehidupan masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia. Berbagai pembatasan aktivitas untuk mencegah sebaran penyakit itu, membuat sejumlah warga kehilangan pemasukan, di antaranya karena putus hubungan kerja (PHK) lantaran perusahaan gulung tikar.

Kondisi sulit tersebut mengetuk hati penulis dari generasi milenial atau generasi Y, Marchella Febritrisia Putri, yang dikenal dengan nama Marchella FP. Ia memutar otak mencari cara agar bisa membantu meringankan beban mereka.‎ "Aku mikir, apa yang bisa aku kasih lebih untuk orang banyak," ucapnya dalam suatu acara virtual membahas soal peduli yang diikuti Iwan Sutiawan dari GATRA.

Penulis buku Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini‎ atau NKCTHI yang diangkat ke layar lebar pun menemukan jawaban. Kepiawaian di bidang menulis yang dititipkan Tuhan, bisa menjadi jembatan untuk membantu warga terdampak pandemi. "Kebetulan aku kemampuannya nulis, aku bikin buku," ucapnya.

‎Marchella pun mulai menulis buku yang kemudian diberi judul Tidak Ada yang ke Mana-Mana Hari Ini. Setelah beres, hasil penjualan atau keuntungan dari buku ini didonasikan untuk sejumlah masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah, ada kita kekumpul 500 juta dalam seminggu. Alhamdulillahnya gitu, ternyata banyak orang yang pengin bantu, tetapi mereka bingung sebenarnya, 'Ke mana, ya? Gimana, ya?' Jadi aksesnya enggak ada. Jadi, ya kita karena pekerja sosial media, pekerja kreatif, jadi ya sudah medium itu bisa gunakan," tutur Marchella.

Perempuan kelahiran Jakarta peraih IKAPI Award atas buku NKCTHI tersebut, mengaku tergerak untuk melakukan sesuatu guna meringankan beban masyarakat terdampak pagebluk. Hal ini berangkat dari kondisi yang sempat dialami ‎keluarganya ketika krisis moneter pada 1998 silam.

"Dulu keluargaku korban PHK, korban yang pada masa krisis 98. Aku merasakan beberapa belas tahun‎ [lalu] ayahku enggak punya pekerjaan, dan waktu itu mau minta tolong ke mana? Mau minjem pada waktu itu semua orang susah, sama pada waktu kita sekarang. Ditanya susah, ya semua orang sedih, semua orang sulit,” kata Marchella.

Dengan kemampuan yang dititipi Tuhan tersebut, Marchella yakin bisa melakukan sesuatu meski mungkin dampaknya tidak terlalu signifikan bagi orang lain. Menurutnya, setiap orang diberikan porsi tersendiri ‎untuk berbuat sesuatu guna menolong sesama. "Senggaknya satu-dua keluarga yang bisa terbantu, itu sudah besar banget maknanya buat aku," ucap dara yang sedang sibuk mempersiapkan buku dan film ‎teranyar yang rencananya bakal diirlis tahun depan tersebut.

233

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR