Solo, Gatra.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta datang ke Kota Solo untuk menjalin kerjasama dengan Pemkot Solo. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan di Bale Tawangarum, Balai Kota Solo, dan dihadiri oleh kedua wali kota pada Rabu (10/11).

Pada kesempatan ini, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan kerjasama ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan aglomerasi di bidang pariwisata, ekonomi, dan olahraga.

”Sebab kedua kota ini merupakan kota wisata,” kata Haryadi usai penandatanganan kerjasama.

Penandatanganan kerjasama ini akan dilanjutkan dengan pembahasan lebih konkret. Ia mencontohkan akan ada kerjasama, seperti Jogja-Solo Great Sale, Marathon Jogja-Solo, hingga ajang e-sport.

Haryadi mengatakan sebelumnya memang pernah ada kerjasama Kota Solo dan Yogyakarta. Namun kali ini kerjasama akan diperbarui dan ditindaklanjuti OPD setiap pemerintah daerah.

”Sehingga mereka (OPD) bisa memfollow-up kesepakatan. Harapannya bulan November-Desember sudah ada hal konkret,” jelasnya.

Menurutnya, tak menutup kemungkinan ada kerjasama dengan daerah lain, termasuk kabupaten di Solo Raya dan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika Yogyakarta dan Solo berhasil, kerjasama akan dilanjutkan dengan Kota Semarang.

”Solo ini kan anchor bagi daerah di Solo Raya. Begitu juga Jogja menjadi anchor bagi empat kabupaten sekelilingnya,” ucap Haryadi.

Untuk realisasinya, kedua kota ini akan menawarkan Candi Borobudur sebagai daya pikat bagi wisatawan. ”Sebelum ke Semarang kita ke Borobudur dulu. Kita jualnya sama, kita jual (pasarkan) Borobudur, Solo juga jual Borobudur,” ucapnya.

Kerjasama ini juga membahas potensi penggunaan kereta rel listrik (KRL). Ia berharap PT KAI bisa mengakomodasi keinginan kedua kota untuk mempercantik KRL yang menghubungkan Yogyakarta dan Solo ini. ”Kami ingin di KRL ini ada suasana berbeda. Tadi kita bicarakan juga. Sebab KRL ini kan punya kami,” katanya.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menambahkan, pertemuan dengan Pemkot Yogyakarta ini untuk menyelaraskan kalender acara di kedua kota. ”Biar Jogja dan Solo ini sama. Kita enggak ingin event kita saling overlapping dan saling kompetisi. Kita penginnya saling mengisi,” kata Gibran.

Gibran mengatakan akan membuat ajang yang bisa berimbas pada dua kota sekaligus. Dengan begitu, kedua kota bisa bekerjasama dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. ”Apalagi capaian vaksinasi sudah tinggi. Kita tinggal nge-gas,” katanya.