Home Ekonomi Perry Warjiyo Beberkan Pencapaian BI Tahun Ini Selama Pandemi

Perry Warjiyo Beberkan Pencapaian BI Tahun Ini Selama Pandemi

Jakarta, Gatra.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, membeberkan sejumlah pencapaian yang berhasil diraih BI, terutama di tahun ini selama pandemi Covid-19 masih melanda.

“Terdapat empat capaian penting dalam implementasi digitalisasi sistem pembayaran ini mendukung inovasi, mengintegrasikan ekonomi digital nasional,” ujar Perry dalam sebuah video dalam webinar yang digelar oleh OJK pada Kamis, (11/11).

Perry menjelaskan, pencapaian yang pertama adalah perluasan QRIS. QRIS merupakan satu-satunya standar pembayaran yang berlaku di Indonesia. Hingga saat ini, sudah terdapat sebanyak 12 juta pedagang, sebagian besarnya adalah pelaku UMKM, yang sudah tersambung dengan QRIS dari 34 provinsi dan hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

“Kita juga telah memperluas fitur-fitur dari QRIS yang tentu saja memenuhi kebutuhan preferensi masyarakat. Bahkan kita sejak 17 Agustus 2021 melakukan uji coba untuk cross-border QRIS dengan Thailand,” ujar Perry.

Pencapaian kedua adalah standarisasi untuk open application programming interface. Capaian ini dijalankan oleh BI dengan menjalin kerja sama bersama pihak industri sistem pembayaran, baik perbankan maupun non-perbankan, yang juga dimulai sejak 17 Agustus 2021.

“Standar Nasional Open API pembayaran (SNAP) yang insya Allah ini semakin mempercepat dan memperkuat integrasi, interkoneksi, dan interoperabilitas antar-penyelenggara,” ujar Perry.

Melansir dari laman resmi BI, Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) adalah standar pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia guna menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat, kompetitif, dan inovatif; mendorong integrasi, interkoneksi, interoperabilitas, serta keamanan dan keandalan infrastruktur sistem pembayaran; dan/atau meningkatkan praktik pasar (market practice) yang sehat, efisien, dan wajar dalam penyelenggaraan sistem pembayaran.
“Siapa pun penyelenggara sistem pembayaran, satu bahasa, yaitu SNAP. Apakah itu perbankan digital, apakah itu fintech, apakah itu e-commerce, semuanya mendukung dan menggunakan satu bahasa SNAP untuk pembayaaran. Semakin memperkuat efisiensi sistem pembayaran nasional,” ujar Perry.

Pencapaian ketiga adalah diluncurkannya BI Fast payment. Perry menjelaskan bahwa BI Fast payment merupakan infrastruktur sistem pembayaran retail yang bekerja terus-menerus 24/7.

Penyelesaian BI Fast payment bersifat real time, murah, aman, handal, dan melayani seluruh pembayaran retail sampai dengan Rp250 juta dengan biaya yang sangat murah. Konsumen maksimum membayar Rp2.500 saja.

“Insya Allah kita akan mulai implementasikan [BI Fast payment] awal Desember 2021 ini. Minggu lalu, kami telah mengumumkan dan juga bersama industri 22 perbankan maupun non-bank akan mulai mengimplementasikan BI Fast tahap pertama. Tapi setiap enam minggu akan terus kita luncurkan peserta-pesrta berikutnya. 22 pada minggu keempat Januari dan seterusnya,” tutur Perry.

Pencapaian keempat adalah reformasi regulasi. BI telah mengeluarkan empat peraturan BI yang ditujukan untuk membentuk ekosistem ekonomi keuangan digital nasional. Peraturan tersebut menyederhanakan 135 regulasi yang ada sebelumnya.

“Kami ingin menciptakan suatu lingkungan bagi bertumbuhnya industri yang kondusif, mendukung inovasi, dan tentu saja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Perry.

Dengan sejumlah pencapaian ini, Perry berterima kasih kepada para pihak yang terlibat kerja sama dengan BI. “Telah banyak kita capai. Terima kasih dari Bank Indonesia kepada industri sistem pembayaran yang terus kita bersatu padu untuk mengintegrasikan ekonomi keuangan digital nasional,” ujar Perry.

92