Home Hukum Orang Tua Veronica Koman Disebut Trauma Akibat Teror

Orang Tua Veronica Koman Disebut Trauma Akibat Teror

Jakarta, Gatra,com- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyambangi kediaman orang tua pembela HAM, Veronica Koman di kawasan Jakarta Barat pada Rabu (10/11). Kunjungan itu dilakukan untuk mengecek kondisi orang tua Veronica pasca-ledakan yang terjadi di rumahnya pada Minggu (7/11) lalu.
 
Wakil Ketua Eksternal Komnas HAM, Amiruddin datang langsung untuk berkomunikasi dengan orang tua Veronica Koman. Amiruddin menyebut, serangan dan teror tersebut mengakibatkan trauma tersendiri bagi orang tua Veronica Koman. Pasalnya, keduanya merasa resah dan ketakutan pasca teror tersebut terjadi. 
 
"Atas kejadian tersebut, Komnas HAM RI meminta Kapolda Metro Jaya memastikan peristiwa tersebut diusut secara tuntas dan transparan. Lebih lanjut, Komnas HAM RI akan terus memantau perkembangan kasus tersebut," kata Amiruddin melalui keterangan resminya kepada wartawan, Kamis (10/11).
 
Amiruddin menegaskan, tindakan-tindakan teror adalah kejahatan. Oleh karena itu, menurutnya tindakan tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja.
 
Kronologis kejadian ledakan di rumah keluarga Veronica Koman disampaikan melalui cuitan akun Twitter Amnesty International Indonesia, @amnestyindo, pada Senin, (8/11) lalu. Amnesty International Indonesia menyebut, sebuah benda diduga bom meledak di rumah orang tua Veronica Koman sekitar pukul 10.26 WIB pada (7/11). Di tempat kejadian, ditemukan secarik kertas bertuliskan ancaman dari Laskar Militan Pembela Tanah Air. Hari itu, serangan terjadi sebanyak dua kali.
 
"Kejahatan ini diduga dilakukan secara terencana. Kasus ini tengah ditangani oleh kepolisian. Kami mengapresiasi penanganan dari Polres Jakarta Barat. Kami mendesak pemerintah dan aparat kepolisian @DivHumas_Polri untuk menemukan pelaku dan membawanya ke pengadilan," tulis Amesty International Indonesia.
 
Sebelum ledakan itu, sebenarnya keluarga Veronica Koman pernah menerima teror pada Minggu (24/10) pagi. Itu adalah serangan pertama yang diterima keluarga Veronica. Amnesty menyebut, aksi itu dilakukan oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor. Pelaku menggantungkan sebuah bungkusan di pagar rumah orang tua Veronica Koman, dan tidak lama kemudian bungkusan tersebut terbakar.
 
Serangan kedua pada (7/11) lalu dilakukan oleh setidaknya dua orang yang mengendarai sepeda motor. Pada pukul 10.26 WIB, pelaku melemparkan dua bungkus berwarna hijau dan kuning yang diduga berisi bahan peledak dan kemudian meledak di garasi.
 
"Peristiwa serangan kedua ini disaksikan oleh pekerja rumah tangga yang sedang mencuci mobil dan tukang air PAM. Kondisi pagar rumah saat itu sedang terbuka. Ledakan (diduga) bom tersebut terdengar hingga cukup jauh sehingga menyebabkan warga berkerumun," tulis Amnesty International Indonesia.
521