Home Hukum Pemeriksaan Tumpang Tindih, Laporan Penyiksaan di Lapas Narkotika Belum Dapat Disimpulkan

Pemeriksaan Tumpang Tindih, Laporan Penyiksaan di Lapas Narkotika Belum Dapat Disimpulkan

Yogyakarta, Gatra.com -Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Daerah Istimewa Yogyakarta Budi Argap Situngkir mengatakan pemeriksaan pada lima petugas lapas masih tumpang tindih. 
 
Karena itu, ia menyatakan belum bisa memastikan apakah laporan eks warga binaan tentang tindakan kekerasan dan penganiayaan oleh petugas benar adanya. 
 
"Dari lima orang, beberapa sudah mengakui mereka melakukan tindakan berlebihan. Kekerasannya ada. Ini yang menjadi perhatian kami. Sehari setelah mendapatkan kritikan kami berkomitmen ini harus dicegah," kata Budi di kantornya, Kamis (11/12). 
 
Mengenai hasil pemeriksaan pada petugas, Budi mengatakan belum bisa memastikan adanya tindakan kekerasan seperti laporan eks napi. Pasalnya, kata Budi, pemeriksaan kelima petugas ini tumpang tindih. 
 
"Ada Komnas HAM, kami mundur dulu. Sebab mereka jauh-jauh dari Jakarta. Demikian juga dari instansi yang lain kami dahulukan. Kami tetap berproses," ucapnya.
 
Budi menyebut belum bisa menyimpulkan adanya tindakan kekerasan sesuai laporan. Sebab dirinya tidak langsung menjadi tim pemeriksa. Hasil pemeriksaan nantinya akan disandingkan dengan laporan para pelapor.
 
"Kami juga harus buktikan hasil pemeriksaan ke warga binaan. Ini harus kami lakukan pelan-pelan sehingga membutuhkan waktu," jelasnya. 
 
Budi juga mengatakan islah yang menjadi kesepakatan antara pihaknya dan eks napi tidak akan mengurangi sanksi pada petugas yang melakukan kesalahan. 
 
"Kami ingin menjadikan kehidupan lebih humanis. Terlampau tegang di Pakem. Ini yang dirasakan warga binaan. Ini menjadi ajang perubahan terhadap lapas," katanya. 
 
Salah satu pelapor, Vincentius Titih Gita Arupadatu, mendukung pernyataan Kakanwil dan Kalapas Narkotika.
 
"Jika oknum petugas terbukti, akan ada saksi yang tegas. Yang terpenting kekerasan di lapas sudah tidak terjadi. Kami sangat mendukung program lapas lebih baik," katanya.
160