Home Teknologi Pertamina Ambil Informasi Kebumian di Karanganyar

Pertamina Ambil Informasi Kebumian di Karanganyar

Karanganyar, Gatra.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pertamina melakukan penelitian pencitraan lapisan dan struktur bawah permukaan bumi. Terutama pada area di bawah lapisan batuan vulkanik di sepanjang wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Salah satu wilayah penelitian dilaksanakan di Kabupaten Karanganyar.

Senior Manager Exploration Operation, Farid Rochmadianto, mengatakan penelitian pencitraan lapisan dan struktur bawah permukaan di Jawa Tengah berlangsung akhir Oktober 2021 sampai Februari 2022. Sebelumnya kegiatan itu berlangsung di Jawa Barat.

“Sekitar 1.000 kilometer mulai Ciamis sampai Situbondo. Ada 22 kabupaten dan 7 kotamadya. Nah, di Jawa Tengah juga akan dimulai dengan sosialisasi. Di Karanganyar, tim kami melakukan sosialisasi dan pengambilan citra permukaan selama dua pekan. Sosialisasi mulai tingkat kabupaten, kecamatan, desa sampai ke rumah yang akan dilewati. Tujuannya memitigasi permasalahan,” kata Farid kepada Gatra.com (12/11).

Untuk area Jawa Tengah, selain di Kabupaten Karanganyar, kegiatan itu sudah dimulai di Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Boyolali, Grobogan, Sragen dan berakhir di Blora.

Farid lebih lanjut mengatakan survei kebumian menggunakan mobil vibroseis dan smart solo. Mobil vibroseis menjadi sumber gelombang dan smart solo untuk menangkap gelombang yang dihasilkan mobil tersebut. “Ada 10 unit mobil vibroseis yang akan diturunkan,” katanya.

Ia tak membantah aktivitas mobil vibroseis bakal menimbulkan getaran. Sosialisasi langsung ke masyarakat untuk mengetahui potensi dampaknya bagi individu dan bangunan. Meski diklaim dampaknya sangat minim, namun antisipasi sejak dini tak ada salahnya.

“Kita akan kembalikan ke sedia kala jika dampaknya ke bangunan. Enggak berupa uang. Kita sediakan mandor yang siap berbelanja ke toko bangunan untuk memperbaiki,” katanya.

Farid menjamin aktivitas mobil vibroseis tak merusak permukaan jalan raya yang dilewatinya. Hanya saja saat mobil itu beroperasi, dibutuhkan pengertian bagi pengguna jalan.

“Dilakukan traffic manajemen karena operasionalnya mengambil sebagian jalan. Antisipasinya dengan menyiagakan petugas di 100-200 meter sebelum posisi mobil vibroseis,” katanya.

Pejabat Humas Tim Peneliti Kebumian dari Pertamina, Imam Sudrajat mengatakan lokasi kegaiatannya di Desa Tuban, Gondangrejo. Ia berharap melalui sosialisasi, masyarakat setempat memahami urgensi kegiatannya serta ikut menjaga sarana penting tersebut.

“Ada smart solo yang ditinggal di lokasi. Ditancapkan ke tanah. Jumlahnya lumayan banyak. Ini semacam flashdisk yang menyimpan data pencitraan lapisan permukaan bumi,” katanya.

Camat Gondangrejo, Bakdo Harsono, mengatakan siap membantu Pertamina mengamankan asetnya saat kegiatan dilakukan. Ia menghitung jumlah alat penerima sinyal atau smart solo cukup banyak.

“Warga harus tahu bahwa alat itu penting. Ikut menjaga. Dipasang alat penerima sinya per 20 meter sepanjang 4 kilometer. Cukup banyak. Nah itu yang kita ikut jaga,” katanya.

1195