Home Politik Pansel KPU-Bawaslu Pakai Tes Modern, Terungkap Gambarannya

Pansel KPU-Bawaslu Pakai Tes Modern, Terungkap Gambarannya

Jakarta, Gatra.com - Salah satu anggota tim seleksi (timsel) calon komisioner KPU dan Bawaslu periode 2022-2027, Hamdi Muluk, membeberkan gambaran umum mengenai tes tulis bagi calon penyelenggara pemilu pada agenda audiensi bersama Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu 2024 di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Jumat, (12/11/2021).
 
Hamdi menyatakan bahwa dalam tes tulis nanti, sistem penilaiannya akan berdasar pada item response theory (IRT) yang berasal dari salah satu cabang ilmu psikologi, yaitu psikometri, dan bukan didasarkan pada penilaian klasik.
 
"KPU meminta kita membuat bank soal. Jadi sudah ada macam-macam prototype dan item-item itu saya analisis pakai item response theory," ujar Hamdi pada saat audiensi.
 
Sebagai gambaran, dalam sistem penilaian klasik, apabila seorang peserta tes menjawab 5 dari 10 soal dengan benar, maka sang peserta akan otomatis mendapat nilai 5. Hamdi menilai bahwa sistem penilaian klasik tersebut tidak begitu adil.
 
Berbeda halnya dengan sistem penilaian menggunakan IRT. Dalam sistem penilaian IRT, setiap soal memiliki taraf kesulitan, diskriminasi, dan tingkat kemudahan tertebak yang tak merata.
 
Dalam sistem penilaian IRT, setiap soal akan dianalisis taraf kesulitan soal, taraf diskriminasi, dan taraf kemudahan ditebaknya. Hamdi menyebut bahwa ini adalah bentuk tes modern, sebagai lawan bentuk tes klasik. "Ini saya adopsi lagi sekarang. Sekarang kami godok lagi soal itu dengan timsel. Kami perbarui," ujar Hamdi.
 
Tak hanya itu, penerapan tes modern ini juga nanti akan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tes dengan komputer bagi calon penyelenggara pemilu akan difasilitasi. "Tentu sekarang nggak zamannya lagi pakai paper and pencil. Pasti itu akan diadaptasi," kata Hamdi.
 
Hamdi berjanji akan mengawasi pelaksanaan tesnya nanti. Ia ingin agar bentuk-bentuk soal tes tak bocor ke publik sebelum hari tes. "Setelah selesai itu, saya akan analisis secara psikometri. Nah baru dari situ nanti saya bisa [menilai]," ujar Hamdi. "Tentu penilaian yang bagus itu adalah patokan bahwa dia menguasai beberapa aspek ini dengan skor minimal," tandas Hamdi.
 
121