Home Internasional Putin: Sikap Polandia Terhadap Imigran di Perbatasan Belarusia Tak Manusiawi

Putin: Sikap Polandia Terhadap Imigran di Perbatasan Belarusia Tak Manusiawi

Moskow, Gatra.com - Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin menyebut tindakan Polandia terhadap para imigran di perbatasan Belarusia tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dideklarasikan oleh Uni Eropa.

"Ketika di perbatasan antara Belarus dan Polandia, penjaga perbatasan Polandia dan angkatan bersenjata memukuli para imigran, melepaskan tembakan di atas kepala mereka, menyalakan sirine di malam hari dan menyoroti mereka dengan lampu pengawas di tempat mereka berteduh, tentu bagaimanapun itu sangat tidak cocok dengan ide-ide humanisme yang konon mendasari seluruh kebijakan tetangga barat kita, " ujar Putin dilansir dari RIA Novosti, Sabtu, (13/11).

Putin mengingatkan bahwa di tenda-tenda pengungsi itu terdapat wanita hamil dan anak-anak.

"Ini masalah kemanusiaan. Anak-anak itu bahkan masih kecil. Terus terang kalau saya lihat, saya kasihan dengan anak-anak itu. Belum lagi suhu di sana pada malam hari sangat dingin," tambah Putin.

Putin menambahkan bahwa para imigran itu sebenarnya adalah orang-orang dari kalangan masyarakat menengah atas di negaranya namun saat ini telah kehabisan uang.

Pemimpin Rusia itu meyakini bahwa rantai pengangkutan imigran ini diatur oleh sejumlah pihak yang berada di Eropa.

"Benang merahnya ada di negara-negara Uni Eropa. Orang-orang yang berada di sana yang akan terseret. Mereka mengatur semua rangkaian ini. Biarkan lembaga penegak hukum dan lembaga terkait yang akan menindak mereka jika mereka melakukan pelanggaran," kata Putin.

Untuk diketahui, pekan ini gelombang pengungsi yang sebagian besar dari etnis Kurdi mendirikan tenda sementara di dekat pos pemeriksaan Bruzgi di perbatasan dengan Polandia di wilayah Grodno. Otoritas Polandia tidak membiarkan mereka melintas. Sebagian pengungsi yang nekat mencoba melintasi perbatasan pada akhirnya dihentikan dengan tembakan gas air mata. Tercatat sekitar dua ribu orang memnuhi area perbatasan tersebut.

Presiden Polandia memberlakukan keadaan darurat di wilayah tersebut. Militer pun sampai dikerahkan guna menjaga perbatasan.

Lithuania, Latvia dan Polandia menuduh Belarusia menciptakan krisis migrasi ini.

Di sisi lain, otoritas Belarusia menyangkal tudingan tersebut. Hanya saja Presiden Alexander Lukashenko menekankan bahwa dirinya tidak akan lagi menahan aliran imigran ilegal yang akan menuju ke negara-negara Uni Eropa mengingat saat ini Belarusia tengah mendapatkan sanksi dari Barat dan tidak kompensasi yang diberikan oleh Uni Eropa terkait penanganan imigran tersebut.

 

619