Home Regional Lagi! TPNPB OPM Mengaku Bakar Rumah Sakit dan Tembak TNI

Lagi! TPNPB OPM Mengaku Bakar Rumah Sakit dan Tembak TNI

Intan Jaya, Gatra.com- Kelompok separatis yang mengaku bernama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) terus beraksi menebar api. Kali ini mereka mengaku telah membakar rumah sakit di Kumlagupa, Sugapa, Intan Jaya, Papua. "TPNPB OPM berhasil membakar satu rumah sakit yang baru dibangun," kata juru bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, 14/11.

Selain membakar rumah sakit, TPNPB OPM Kodap VIII Intan Jaya secara tidak sengaja juga membakar Pos TNI di Kumlagupa bagian bawah. Menurut laporan Undius Kogoya kepada Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM bahwa Pasukan TPNPB Yang dipimpin Aple Kobogau dan Aven Kobogau berhasil membakar Pos persembunyian TNI-Polri di hutan.

Saat itu TPNPB melakukan sweeping mencari anggota TNI yang sedang bersembunyi di hutan dekat Kumlagupa, Sugapa, Intan Jaya bagian bawah. Tanpa sengaja anggota TPNPB membakar rumput kering yang menyebabkan kebakaran meluas dan membakar pos anggota TNI yang tersembunyi. "Sehingga anggota TNI keluar dan saling baku tembak dengan anggota TPNPB-OPM," lapor Undius Kogoya.

"Dan di tengah kontak senjata tersebut kami belum memastikan anggota TPNPB-OPM atau masyarakat sipil yang terkena tembakan," katanya. Undius Kogoya berjanji info lebih lengkap akan disampaikan hari ini karena situasi dan jaringan internet bermasalah.

Sementara, sebelumnya Undius Kogoya melapor bahwa terjadi kontak senjata dengan pasukan TNI/Polri pada Ahad, 14/11. Dalam kontak tembak itu mereka mengklaim berhasil menembak seorang anggota TNI. Laporan sementara kontak senjata terjadi di  Intan Jaya, pukul 12:59 WIT. 

"Undius Kogoya menghubungi kepada kami bahwa kami sedang kontak senjata dengan anggota TNI/Polri. Dalam kontak senjata tersebut kami tembak mereka satu orang dan kontak senjata sedang berlangsung. Selengkapnya akan menyusul," kata Sebby Sambom. 

Tentunya kabar tertembaknya anggota TNI ini tidak bisa diverifikasi kebenarannya di lapangan, mengingat simpang siurnya situasi di Intan Jaya, Papua.

2114