Home Ekonomi BPS: Terjadi Pergeseran Puncak Panen Padi Tahun 2021 di Riau

BPS: Terjadi Pergeseran Puncak Panen Padi Tahun 2021 di Riau

Pekanbaru,Gatra.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfarudin, mengatakan pergeseran momen panen padi pada tahun 2021, berdampak menciutnya luas tanaman padi di Bumi Lancang Kuning. 

Jika pada tahun 2020 luas panen padi di Riau mencapai 64 ribu hektare, maka pada 2021 luas panen ditaksir hanya mencapai  55 ribu hektare. Capaian tersebut mengalami penurunan sebesar 9,2 ribu hektare. 

"Hasil dari survei Kerangka Sampel Area (KSA), terjadi pergeseran puncak panen padi pada tahun 2021, dibandingkan 2020. Puncak panen padi pada 2021 terjadi pada bulan Juli, sementara puncak panen pada 2020 terjadi pada bulan Maret," katanya di Pekanbaru, Senin (15/11) . 

Misfarudin merinci realisasi panen padi sepanjang Januari hingga September 2021 di Provinsi Riau sebesar 46,63 ribu hektar. Luasan tersebut mengalami penurunan sekitar 11,45 ribu hektar (19,72 persen), jika dibandingkan dengan 2020 yang mencapai 58,08 ribu hektar.
Adapun, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 8,91 ribu hektar.

 Diketahui, Riau merupakan salah satu daerah yang mengalami kerentanan pangan. Sebagai gambaran, untuk memenuhi kebutuhan beras yang mencapai 571 ribu ton per tahunnya, Riau hanya sanggup memproduksi beras 139.130 ton per tahun. 

Lebih kurang 65 persen kebutuhan beras daerah ini didatangkan dari luar daerah, seperti Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. 

Tingginya ketergantungan pasokan beras dari daerah luar, dilatari oleh minimnya luas baku sawah di Provinsi Riau. Sebagai gambaran, luas lahan baku sawah di Provinsi Riau pada tahun 2019 menurut Kementerian Agraria/Tata Ruang hanya 62 ribu hektare. Luas tersebut terbilang kecil bila dibandingkan dengan luas Provinsi Riau yang mencapai 8 juta hektare. 

Angka tersebut juga sangat kecil jika dibandingkan dengan luas kebun sawit di Provinsi Riau, yang menurut Dinas Perkebunan Provinsi Riau menembus angka 2,5 juta hektare. 

Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, selain berupaya meningkatkan luasan lahan padi beserta produksinya. Pemerintah Provinsi Riau juga menggiatkan kerja sama dengan daerah pemasok. 

"Misalnya membangun akses infrastruktur ke daerah sentra pangan di Sumatera Barat, biasanya bergantung pada satu jalur maka diupayakan jalur lainya," katanya.

Selama ini pasokan pangan Riau dari Provinsi Sumatera Barat terlalu bergantung pada jalur lintas tengah yang menghubungkan Kabupaten Kampar (Provinsi Riau) dengan Kabupaten Limapuluh Kota (Provinsi Sumatera Barat). Ketergantungan pada jalur tersebut membuat suplai pangan ke Riau rentan mengalami gangguan, seperti tanah longsor. 

Diketahui saat ini Pemprov Riau juga memperbaiki akses jalan untuk menghubungkan Provinsi Riau dengan Provinsi Sumatera Barat melalui perlintasan Kabupaten Rokan Hulu (Riau) dengan Kabupaten Pasaman (Sumatera Barat). Nantinya, jalan tersebut akan menjadi rute ketiga yang menghubungkan Riau dengan Sumatera Barat, setelah Kabupaten Kampar-Kabupaten Limapuluh Kota, dan Kabupaten Kuansing-Kabupaten Dharmasraya.

1723