Home Kebencanaan Wilayah Terdampak Kebakaran Tangki Pertamina Hingga 20 KM

Wilayah Terdampak Kebakaran Tangki Pertamina Hingga 20 KM

Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memperkirakan wilayah terdampak kebakaran tangki di Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah mencapai radius 20 kilometer, cenderung ke arah timur utara dari titik tangki.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Cilacap, Gatot Arif Widodo mengatakan perkiraan itu berdasar hasil koordinasi dan evaluasi dengan lintas sektor, seperti BMKG. Salah satu indikator penting adalah arah dan kecepatan angin saat peristiwa itu terjadi, antara Sabtu malam hingga Minggu pagi.

“Sebagai salah satu catatan kita, bahwa area terdampak itu, kurang lebih sekitar 20 kilometer, ringnya. 20 kilometer dari TKP,” katanya, Senin (15/11).

Dia menjelaskan, di sisi utara diperkirakan wilayah paling terdampak hingga Tritih Kulon, Kecamatan Jeruklegi. Sementara, di sisi timur, wilayah terdampak hingga Menganti, Kecamatan Kesugihan, sebagai titik terjauh.

Namun begitu, kata dia, masih ada kemungkinan wilayah terdampak lebih dari 20 kilometer, atau ring 2. Saat ini tim gabungan masih menunggu laporan dari para kades, lurah dan camat terkait dampak kebakaran kilang pertamina yang disertai bukti-bukti.

“Tapi masih ada kemungkinan berdampak ke ring 2. Berarti antara 20-40 kilometer,” ucap dia.

Dia juga menyatakan, pada Minggu pagi dan Minggu sore dilakukan pertemuan antara pihak kecamatan, lurah dan kades, serta Pertamina. Dalam pertemuan tersebut dibicarakan opsi recovery lingkungan usai insiden kebakaran ini.

Pertamina juga berkomitmen untuk memberi ganti rugi, baik kepada perorangan maupun perusahaan, yang terdampak kebakaran ini.

“Pada sore harinya, ada pertemuan antara pihak Pertamina dengan para lurah dan camat, dan LPMK. Bagaimana skenario recovery, pengembalian lingkungan terdampak itu kembali bersih,” ungkapnya.

Gatot berharap meski sudah ada komitmen untuk recovery oleh pertamina, warga tetap bisa membersihkan lingkungannya secara mandiri, sejauh bisa dilakukan oleh perorangan didukung alat yang tersedia.

Menurut dia, banyak warga yang sudah membersihkan secara mandiri sumurnya dengan mesin pompa. Selain itu, mereka juga membersihkan lingkungan dengan kerja bakti. Namun, tim juga akan menguras dan membagikan tawas untuk membersihkan sumber air terbuka.

“Selama masih bisa ditangani secara mandiri, lanjutkan. Itu akan mempercepat proses pemulihan lingkungan,” ucap dia.

1407