Home Politik Kerja Konkret Panglima, Potensi Modal Politik Jendral Andika

Kerja Konkret Panglima, Potensi Modal Politik Jendral Andika

Jakarta, Gatra.com - Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Henry Indraguna tak menampik  besarnya peluang Panglima TNI terpilih, Jenderal Andika Perkasa, untuk langsung terjun ke kancah politik di tahun Pemilu mendatang. Hal ini dilihat dari fakta bahwa Andika hanya memiliki 400 hari masa tugas sebagai Panglima TNI.

Paska menantu dari Mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono, pensiun di 2022 nantinya, tentu nama Andika jadi salah satu nama yang diperhitungkan dalam kontestasi Pemilu. Namun menurut Henry, jika memang Andika tertarik untuk langsung terjun ke politik, Jendral bintang 4 itu harus terlebih dahulu menunjukan prestasi terbaiknya selama memengang tongkat Panglima TNI setahun kedepan.

"Memang tak tertutup kemungkinan bagi Jenderal Andika Perkasa untuk memasuki kancah politik paska pensiun. Jika rakyat menginginkan, sah-sah saja. Tapi rakyat kan perlu bukti kerja konkretnya lebih dulu mengemban sebagai orang nomor satu di TNI," tutur Henry kepada wartawan, Selasa (16/11).

Prestasi konkret memang dinilai Henri sebagai modal besar Andika paska purnatugas. Oleh karenanya, Politisi Golkar yang juga Vice President Kongres Advokat Indonesia (KAI) ini berharap dalam masa jabatan yang hanya berkisar 400 hari, Andika dapat semaksimal mungkin mengerjakan pekerjaan rumah yang diembannya sbegai Panglima TNI, utamanya untuk tetap dapat menjaga kerukunan bernegara, menjaga NKRI sebagaimana diamanatkan konstitusi, menyelesaikan konfik-konflik separatis dan teroris yang sedang terjadi dengan peningkatan.

"Selain itu, maksimalkan juga sinergitas intelijen maupun konflik internasional termasuk Laut Natuna dan lainnya. Jendral Ansika tentunya juga memperkuat pertahanan dan ketahanan negara serta mampu menjadi pelindung bagi segenap bangsa dari ancaman nir-militer seperti keamanan siber," bebernya.

Namun secara keseluruhan, baik dirinya maupun Partai Golkar mengapresiasi atas Presiden Joko Widodo yang memilih Jenderal Andika Perkasa untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang sudah memasuki masa pensiun. 

Jenderal Andika diklaim memiliki kompetensi kelayakan yang dapat diterima oleh semua pihak tanpa riak-riak apa pun baik dari eksekutif maupun parlemen, termasuk partai-partai yang tidak berada dalam koalisi pemerintah.

"Pengajuan Jenderal Andika sebagai Panglima TNI yang baru sudah tepat dilakukan oleh Presiden Jokowi serta juga sudah tepat disetujui oleh DPR RI. Dengan tak adanya kontroversi, menunjukkan bahwasanya Jenderal Andika memang benar-benar layak sebagai Panglima TNI serta dapat diterima semua kalangan baik masyarakat maupun seluruh parpol," pungkasnya

279