Home Sumbagsel Tekan Emisi, PLTU Sumsel 8 Pakai Teknologi Flue Gas Desulfurization

Tekan Emisi, PLTU Sumsel 8 Pakai Teknologi Flue Gas Desulfurization

Muara Enim, Gatra.com – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 ditargetkan dapat selesai pada Maret 2022 mendatang. Saat ini, progres pembangunan PLTU mulut tambang terbesar di Asia Tenggara itu telah mencapai 92,84%.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, mengatakan bahwa pembangkit tersebut berada di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).

“PLTU Sumsel 8 memiliki kapasitas 2 x 660 megawatt (MW). Semoga lancar sesuai target dan dapat bermanfaat, khususnya bagi masyarakat sekitar, serta menguatkan sistem kelistrikan Sumatera,” ungkap Agung dalam keterangannya, Rabu (17/11).

Deputi General Manager PT Huandian Bukit Asam Power (HBAP), Gusti Anggara, menyatakan bahwa pembangkit tersebut menggunakan teknologi ramah lingkungan, yaitu super critical. Upaya ini dilakukan guna mendukung pencapaian net zero emission.

“Dalam rangka menekan emisi gas buangnya, PLTU Sumsel 8 juga menerapkan teknologi flue gas desulfurization (FGD) yang digunakan untuk meminimalkan sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar fosil batubara,” imbuhnya.

Gusti menuturkan, FGD merupakan proses pencampuran emisi gas hasil pembakaran batubara dengan zat pengikat berupa kapur basah (CaCO3). Sehingga, kandungan sulfur dioksida yang dilepaskan ke atmosfer menjadi rendah.

Untuk informasi, HBAP merupakan konsorsium antara PT Bukit Asam (PTBA) dengan China Huadian Hongkong Company Ltd, yang dibentuk untuk menggarap proyek PLTU ini. Nantinya, PLTU Sumsel 8 membutuhkan sekitar 5 juta ton batubara per tahun, yang disuplai dari IUP Bangko, di wilayah tambang PTBA Tanjung Enim.

595