Home Politik Menkopolhukam Mahfud MD Buka Festival HAM 2021

Menkopolhukam Mahfud MD Buka Festival HAM 2021

Semarang, Gatra.com – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, membuka kegiatan Festival HAM 2021 secara daring.

Fastival HAM 2021 digelar Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), International NGO Forum on Indonesian Development (Infid), Kantor Staf Presiden (KSP), dan Pemerintah Kota Semarang, berlangsung di Kota Semarang, Selasa–Jumat (16–19/11).

Pembukaan dihadiri Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik; Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo; dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Dalam sambutanya, Mahfud MD menyatakan, semua elemen masyarakat harus tetap memperteguh kekuatan untuk bersatu dalam bingkai keberagaman, meski kerap diuji dengan intoleransi, pemaksaan kehendak, dan permasalahan lainnya.

“Merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk menjawabnya dengan satu tekad bahwa bangsa ini harus bersatu, saling menghargai pluralisme di dalam berbangsa dan bernegara, untuk bergerak bersama di dalam mencapai tujuan nasional,” katanya.

Mahfud menambahkan, semua pihak agar menyebarkan pesan-pesan mengenai HAM dan memberikan ruang bagi masyarakat dan pemerintah untuk berdialog serta kerja sama dalam menguatkan penegakkan HAM di tingkat nasional maupun daerah.

Ganjar Pranowo dalam sambutan, menyatakan melalui Festival HAM saling belajar, sharing, dan memperbaiki situasi lebih baik lagi karena tidak ada yang sempurna.

“Semua saling belajar dan memperbaiki agar Festival HAM ini lebih bermakna dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia jauh lebih baik,” katanya.

Ganjar bercerita pengalaman bersama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendapat kritik keras dari penyandang disabilitas soal tata kota yang tak ramah bagi difabel. Kritik itu disampakan melalui video di media sosial sehingga mendapatkan komentar beragam dari para netizen.

“Pak Hendi merespons dengan memperbaiki fasilitas untuk disabilitas. Tak dalam perspektif HAM penting atau tidak, buat saya penting,” ujarnya.

Ganjar juga menceritakan terkait konflik keagamaan yang terjadi di Semarang dan Jepara, yakni pembangunan rumah ibadah gereja yang akhirnya bisa diselesaikan dengan baik.

“Kalau praktik baik ini bisa kita teruskan, menurut saya Festival HAM lebih berarti. Capeknya panitia tidak sia-sia,” ujarnya.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan, dalam menerapkan HAM yang dibutuhkan adalah sikap saling menghormati. Problemnya, belum semua orang mau saling menghormati perbedaan sebab sama-sama ciptaan Tuhan.

“Kunci pokok HAM adalah menghormati manusia lain karena sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujarnya.

1126