Home Politik Gubernur Jateng dan 33 Bupati dan Walikota ‘Dikudeta’ Anak-Anak

Gubernur Jateng dan 33 Bupati dan Walikota ‘Dikudeta’ Anak-Anak

Semarang, Gatra.com- Jabatan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dan 33 bupati/wali kota, antara lain bupati Pati, Boyolali, wali kota Semarang, dan wali kota Magelang “dikudeta” anak-anak, Sabtu (20/11).

Mereka menduduki ruang kerja gubernur dan bupati/wali kota serta melakukan aktivitas sebagai kapala daerah. M. Pratomo Ambar Bawono, siswa SMAN 7 Solo mengambil alih jabatan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Sebagai “Gubernur”, Pratomo memimpin rapat koordinasi penanganan kesehatan mental anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19 bersama “bupati” dan “wali kota” secara virtual.

“Saya tertantang memerankan Pak Ganjar yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan maupun menyelesaikan masalah-masalah. Saya sedikit banyak tahu bagaimana Pak Ganjar menyampaikan sesuatu dan berhadapan dengan audience,” kata Pratomo mengenai kesannya menjadi Gubernur Jateng.

Kegiatan “kudeta” ini dilakukan anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak Jateng bertajuk “Kids Take Over” dalam rangka memperingati Hari Anak Se-Dunia 2021.

Selain jabatan gubernur, bupati dan wali kota, anak-anak juga mengambil alih jabatan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jateng dan kabupatan/kota.

“Senang bisa memerankan Kepala DP3AKB Jateng. Saya harus menguasai masalah yang dibahas. Ada tiga isu utama. Pertama anak yatim piatu terdampak Covid-19, kesehatan mental, dan pertemuan tatap muka di new normal," ujar Wulandari Mega Pratiwi dari SMA 1 Temanggung yang menduduki jabatan Kepala DP3AKB Jateng.

Selain pejabat pemerintahan, ada 10 anak dari Pelopor Kebaikan di Jateng juga melakukan take over terhadap dua media, yakni Radio Elshinta di Semarang dan harian Radar Semarang.

Mereka melakukan siaran langsung kegiatan Kids Take Over dari studio Elshinta dan ikut terlibat dalam rapat redaksi dan persiapan pemuatan berita online dan cetak di Radar Semarang.

Kegiatan ”Kid Take Over” dengan moderator Maria De Lourdes dari SMA Loyola Semarang ini mendapat dukungan dari DP3AKB Jateng, Yayasan Setara, Akatara Jurnalis Sahabat Anak, dan UNICEF.

Sementara, fasilitator Forum Anak Jateng, Christina Ningrum menyatakan, melalui kegiatan “Kids Take Over” anak-anak mendapatkan kesempatan menjadi kepala daerah untuk mengekspresikan gagasannya dengan berbagai permasalahan dihadapi sehari-hari. “Ternyata anak-anak mampu melaksanakan dengan baik,” katanya.

Kepala DP3AKB Jateng, Retno Sudewi menyatakan, semua kegiatan “Kids Take Over” dirancang oleh anak-anak. “Ternyata mereka mampu mengangkat dan membahas isu-isu yang berkaitan dengan anak. Saya yang di-take over oleh Mega merasa terharu. Anak-anak wawasannya luas dan mampu melahirkan solusi,” ujarnya.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan UNICEF Surabaya, Ermi Ndoen melihat kemampuan anak-anak Jateng merasa optimis masa depannya lebih baik dan sukses. “Melalui Kids Tak Over ini para pemimpin di mana pun amat perlu mendengar suara anak-anak,” katanya.

Ada lima kepala daerah yang mengikuti acara itu hingga usai yakni Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Bupati Tegal Umi Azizah, Wakil Bupati Brebes Narjo, dan Walikota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid.

1189