Home Ekonomi Pandemi Bikin Nasabah Lebih Gemar Menabung

Pandemi Bikin Nasabah Lebih Gemar Menabung

Karanganyar, Gatra.com-Lembaga perbankan daerah mencatat kenaikan simpanan dana dari masyarakat selama masa Pandemi Covid-19. Pola tersebut diprediksi berlangsung sampai terlihat ekonomi bergeliat, kemudian mereka baru menarik dana tersebut untuk berbisnis.

“Dilihat dari angka tabungan Rp230 miliar, jumlah itu setara 105 persen performa. Melebihi ekspektasi. Ini menandakan masyarakat gemar menabung. Mereka menahan diri untuk berbelanja atau berbisnis. Bertahan sampai situasi memungkinkan,” kata Direktur PT BPR BKK Tasikmadu, Didik Darmadi kepada Gatra.com, Ahad (21/11).

Angka tabungan tersebut cenderung naik, berasal dari nasabah pegawai pemerintah maupun pelaku UMKM. Belum tercatat penarikan dana dengan jumlah fantastis. Apalagi menguras dana sampai menutup rekening.

Kondisi demikian biasanya terjadi pada nasabah yang ingin memulai usaha atau kebutuhan urgen. Angka menabung meningkat tak lepas dari kerja divisi yang tertugas menggaet dana pihak ketiga.

Perusahaannya selain mencatat performa tabungan juga relaksasi kredit cukup signifikan. Berbagai kebijakan di masa pandemi bagi nasabah kredit diberikan. Angka relaksasi mencapai Rp19 miliar.

“Bentuk relaksasi sesuai kemampuan nasabah. Mulai penundaan angsuran pokok dan penghapusan bunga. Harapan kami, tahun depan dana kreditnya sudah dikembalikan. Mereka sedang dinegosiasi tentang kemampuan bayarnya. Boleh bayar sebagian dulu lalu pinjam lagi. Yang penting terus berkoordinasi dengan kami. Diedukasi," katanya.

Sesuai ketentuan OJK, relaksasi di masa pandemi bagi nasabah perbankan berlaku sampai Maret 2023. Sampai sekarang, akumulasi relaksasi dan kredit macet mencapai 9,80 persen.

Pola penggunaan dana di masa pandemi tersebut dibenarkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Sepanjang 2021, arus investasi di Kabupaten Karanganyar stagnan.

“Investasi di tahun 2020 meskipun dalam puncaknya pandemi Covid-19 masih ada peningkatan sedikit. Tapi di tahun ini tampaknya untuk mengejar nilai yang sama dengan tahun kemarin belum sebesar itu,” ujar Kepala DPMPTSP Karanganyar, Timotius Suryadi.

Timotius mengatakan investasi paling banyak adalah sistem manufaktur, yaitu pengolahan dari setengah jadi menjadi barang jadi. Artinya, menurut dia, industri di Kabupaten Karanganyar masih sangat menjanjikan dan cukup membantu produk domestik regional bruto (PDRB). Sebesar 42% PDRB memang ditopang oleh industri manufaktur.

1209