Home Info Sawit Menghadang Kampanye Negatif Sawit Hingga Dari Kampus

Menghadang Kampanye Negatif Sawit Hingga Dari Kampus

Yogyakarta, Gatra.com - Lelaki 49 tahun ini tak hanya menggeber anggotanya untuk membela sawit, tapi juga merangsek hingga ke kampus-kampus yang mendidik mahasiswa beasiswa sawit.

Setelah dua hari memotivasi anak-anak beasiswa sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) program D1 Akakademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Stiper Edu Agro Tourism (SEAT) di kawasan Bawen, Ungaran Jawa Tengah, lelaki ini sudah pula mampir di Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Yogya di kawasan Gondokusuman.

Di auditorium kampus yang sudah berumur lebih dari setengah abad itu, kemarin, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) ini berhasil memompa semangat mahasiswa baru program D3 ( 100 orang) dan D4 (25 orang) yang ngumpul di sana.

"Sawit sudah menjadi icon bangsa ini, menjadi penopang utama devisa negara. Kalian tahu, banyak yang benci dengan sawit kita lantaran di negara mereka sawit tidak bisa tumbuh subur," di hadapan mahasiswa yang berasal dari 22 provinsi penghasil sawit itu, suara Gulat terdengar menggelora.

Direktur LPP Yogya, Muhammad Mustangin. foto: (GATRA/Ist)

Lantaran itu kata ayah dua anak ini, siapapun tidak boleh menjelek-jelekkan sawit kita, sawit Indonesia.

"Sebagai mahasiswa dan generasi muda, kalian musti bisa menanamkan rasa cinta kepada sawit Indonesia, bela negara, bela sawit Indonesia. Hadang kampanye-kampanye negatif itu dengan aktif di medsos, tentu dengan cara-cara yang santun dan berbasis data, atau buat tulisan-tulisan bagus dan kirim ke media," doktor lingkungan Universitas Riau ini semakin menyemangati.

Apa yang disarankan oleh Auditor Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) tadi, tidak ditampik oleh Direktur LPP Yogya, Muhammad Mustangin. 

"Malah sudah ada wacana untuk membikin pelatihan gimana memanfaatkan medsos untuk meng-counter isu negatif sawit itu," ujar lelaki 45 tahun ini saat berbincang dengan Gatra.com, tadi sore.

Dan apa yang disarankan oleh Gulat tadi menurut ayah dua anak ini, kalau optimal dijalankan akan berdampak sangat besar.

"Kalau semua digerakkan untuk aktif di medsos, wah, akan luar biasa. Anggaplah di LPP Yogya mahasiswa beasiswanya 500 orang, ini sudah sangat banyak," katanya.

Memang, kata Mustangin, jauh-jauh hari LPP Yogya juga sudah berupaya menanamkan rasa cinta sawit kepada mahasiwanya.

"Ini teramat penting. Salah satu caranya tentu pemahaman mereka terhadap sawit musti dalam. Baik secara internal maupun eksternal, jangan malah pada diri mereka muncul image yang tak baik soal sawit," katanya.

Cara lain yang dilakukan untuk menumbuhkembangkan kecintaan itu kata lelaki yang sedang kuliah S3 Teknik Pertanian di Universitas Gadjah Mada ini adalah dengan melakukan bina fisik, mental, disiplin serta kompetensi.

"Kami bekerjasama dengan Brimob Polda Yogya untuk melatih keberanian mereka melakukan tindakan, presentase, komunikasi dan lain-lain. Sebelum pandemi, pelatihan ini berlangsung sebulan, namun saat pandemi seperti sekarang, kita pangkas jadi 2 minggu," terangnya.


 

372